Agustus Deflasi 0,07% Dipicu Tarif Angkutan Udara, Bawang Merah, dan Bawang Putih
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi tertinggi di bulan Agustus terjadi di Lhokseumawe 1,09% dan inflasi terendah di Batam sebesar 0,01% . Indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Agustus tahun ini mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (month to month) yang didorong oleh deflasi bahan makanan dan transportasi. Pemantauan IHK dilakukan di 82 kota dengan sebanyak 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Ambon -2,08% dan deflasi terendah di Samarinda -0,03%.
“BPS melakukan pemantauan di 82 kota, perkembangan harga berbagai komoditas Agustus ini secara umum menunjukkan penurunan dan terjadi deflasi 0,07 persen (mtm). Dengan demikian inflasi tahun kalender 2,35 persen (year to date), dan tahun ke tahun 3,82 persen (year on year),” kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam konferensi pers IHK Agustus 2017 di Kantor BPS, Jakarta, Senin (4/9).
Kelompok pengeluaran lanjutnya, terdapat dua komponen yang mengalami deflasi yakni bahan makanan dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, terjadi deflasi masing-masing -0,67% dan -0,60%, dengan andil masing-masing -0,14% dan -0,10%. Pendorong deflasi dari kelompok bahan makanan ini adalah bawang merah, bawang putih, ikan segar, dan beberapa sayuran seperti tomat, cabai rawit, bayam, wortel, kepala, dan sebagainya.
“Deflasi Kelompok pengeluaran dari transportasi ini terjadi karena tarif angkutan udara dan transportasi antar kota yang menurun. Jadi beberapa komoditas bahan makanan ini merupakan komoditas utama yang memberikan andil terhadap deflasi,” lanjut Suhariyanto.
Komponen kelompok pengeluaran dari makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Agustus ini mengalami inflasi 0,26% dan andilnya 0,04%, lalu dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,01% dan andilnya 0,03%. Sedangkan kelompok sandang mengalami inflasi 0,32% dan andilnya 0,02%.
Komponen kelompok pengeluaran kesehatan mengalami inflasi 0,20% dan andilnya 0,01%, lalu kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga inflasinya sebesar 0,89% dan andilnya 0,07%. “Jadi untuk kelompok pengeluaran bahan makanan yang perlu diwaspadai karena masih menunjukkan kenaikan adalah cabai merah, garam, daging dan telur ayam ras, serta buah-buahan. Juga tarif ponsel,” jelasnya.
Suhariyanto menyatakan juga, bahwa komponen pembentuk deflasi di Agustus 2017 ini terdiri dari inflasi inti 0,28% (mtm) dan andil terhadap inflasi 0,16%. Lalu harga diatur pemerintah deflasi -0,48% dan andilnya -0,08%, dan harga bergejolak terjadi deflasi -0,87% dan andilnya -0,15%. Untuk komponen energi 0,01% dan andilnya 0,00%.
“Jadi itu gambaran inflasi pada Agustus 2017. Kalau bisa saya simpulkan, secara umum deflasi ini dipengaruhi tiga komponen utama, yakni tarif angkutan udara, bawang merah, dan bawang putih. Tapi masih ada yang perlu diwaspadai, yakni cabai merah, garam, dan uang masuk sekolah dasar dan SMU,” pungkas Suharyanto.
K.Rinaldi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: