Atletico Madrid Berhasil Mengubur Mimpi Indah Wenger
Madrid – Raksasa Spanyol, Atletico Madrid, berhasil mengamankan tiket final Liga Europa. Tim turunan Liga Champions itu berhasil menghentikan laju Arsenal lewat sebiji gol Diego Costa. Atletico unggul agregat 2-1 dan berhak atas tiket final di Lyon, 16 Mei nanti.
Mimpi Arsene Wenger mengakhiri musim terakhirnya bersama Arsenal kandas. Dalam laga kedua semifinal Liga Europa dini hari tadi (4/5), tim London merah harus mengakui keangkeran Stadion Wanda Metropolitano, markas Atletico.
Arsenal kalah 0-1 dari wakil Spanyol itu. Satu gol Diego Costa sudah cukup mengantarkan Atletico ke final karena di laga pertama kedua tim berbagi angka 1-1.
Baca Juga: Meski Kalah, Atletico Madrid Tetap Berpesta
Diego Costa kali ini menjadi mimpi buruk bagi Sang Profesor. Sebelum laga, Wenger sudah mewanti-wanti bahwa Costa akan menjadi ancaman serius pertahanan The Gunners.
Benar saja. Di penghujung babak pertama, tepatnya di menit ke-45+2, serangan cepat tim asuhan Diego Simeone berhasil mengagetkan barisan pertahanan The Gunners.
Jan Oblak mengirim bola ke arah Antonie Griezmann. Meski berhasil dihalau oleh bek Arsenal, bola malah mengarah ke full back Atletico, Thomas Partey. Dengan satu sentuhan, Thomas mengirim umpan ke Griezmann dan berhasil dikontrol dengan baik oleh striker asal Prancis itu.
Tak banyak menyentuh bola, di sentuhan kedua, Griezmann lalu memberi umpan terobosan ke Costa yang tak dijaga ketat oleh Hector Bellerin. Full back Arsenal ini gagal menghentikan laju Costa yang dengan tenang dan kuat menembak bola yang gagal dihalau David Ospina.
Atletico Madrid Lebih Efektif
Arsenal sebenarnya banyak menguasai bola dini hari tadi. Namun, pihak tuan rumah lebih efektif dalam melancarkan serangan. Dari 7 usaha Arsenal, hanya satu yang tepat sasaran. Sementara, Atletico meski hanya 45% menguasai bola, mereka justru mampu melakukan 15 percobaan dan 5 di antaranya tetap sasaran.
Dengan kekalahan ini, Wenger tak bisa melanjutkan mimpinya melakukan partai ke-251 bersama Arsenal di level Eropa.
“Saya sangat, sangat sedih sekali meninggalkan klub dengan hasil seperti ini,” ujar Wenger selepas pertandingan.
Simeone yang tidak bisa menemani anak asuhnya lantaran kartu merah di laga pertama puas dengan penampilan Costa dkk. Menurutnya, tim merespons dengan baik setelah tampil buruk di Emirates Stadium, pekan lalu.
“Sejarah mencatat pertandingan seperti ini dan stadion menjadi benteng pertahanan di momen penting seperti ini. Kami akan mencatatkan sejarah di halaman pertama di Metopolitano,” ujar Simeone.
Dwi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: