Connect with us

Bawaslu dan PPATK Bentuk Tim Awasi Politik Uang di Pilkada 2018

Bawaslu RI dan PPATK bekerja sama awasi dana Pilkada 2018(foto : Dok.Bawaslu)

Jakarta – Tak lama lagi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 untuk 171 daerah di Indonesia akan dimulai. Para calon kepala daerah yang akan bertarung di pentas demokrasi itu bakal berjuang mati-matian demi kemenangannya. Segala macam bentuk politik pasti akan dimainkan oleh para calon. Tidak menutup kemungkinan, politik uang pun akan digulirkan para calon demi memenangkan Pilkada tersebut.

Untuk mengawasi hal itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sepakat membentuk tim untuk merumuskan langkah strategis dalam rangka mengawasi praktik politik uang sepanjang Pilkada 2018 secara bersama-sama. Salah satu yang dirumuskan adalah titik rawan politik uang pada tahapan pencalonan, kampanye hingga pemungutan suara.

“Kami telah sepakat membentuk tim kecil untuk merumuskan hal atau langkah strategis yang akan dilakukan ke depan,” kata Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badarudin, di Jakarta, Sabtu (23/12).

Langkah-langkah strategis yang dimaksud Kiagus adalah mengenai pola kerja sama antara PPATK dan Bawaslu dalam bertukar informasi. Misalnya, mekanisme pemberian segala jenis informasi yang berkaitan dengan calon kepala daerah beserta tim suksesnya oleh Bawaslu kepada PPATK. Begitupun sebaliknya, bahwa tim akan merumuskan pola pemberian data transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh para calon kepala daerah dari PPATK ke Bawaslu.

Menurut dia, secara detail, hal teknis nantinya akan dirumuskan oleh tim kecil, dan tim kecil itu juga yang akan menentukan titik-titik rawan terjadinya praktik politik uang.

“Kita akan memberikan hasil riset PPATK tahun 2013 hingga 2015 kepada tim mengenai transaksi keuangan mencurigakan yang terjadi sepanjang pemilu dilaksanakan. Misalnya pada tahap pencalonan, kampanye, pemungutan suara. Nanti akan kita berikan semua dan tim akan menentukan tahap mana saja yang menjadi titik paling rawan,” ungkap Kiagus.

Selain dengan Bawaslu, Kiagus mengaku bahwa, pihaknya juga membuka kemungkinan akan mengajak kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tergabung dalam tim. Pasalnya, KPU merupakan penyelenggara pemilu yang utama, sehingga penting untuk diikutsertakan.

 Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya