Lagi, Maruf Amin Dapat Dukungan Para Habib dan Kiai
Jakarta – Kediaman calon wakil presiden KH Maruf Amin didatangi sejumlah habib dan Kiai dari berbagai daerah. Mereka datang berbondong-bondong ke rumah Maruf yang berada di Jalan Situbondo, Jakarta, untuk memberikan dukungan. Dukungan para habib dan kiai tersebut pun disambung hangat Maruf Amin.
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Habib Zainal Abidin Bilfaqeh, Habib Mahdi Al Kherid, Habib dan Muhammad Habibi Al Jufri. Selain itu, ada juga Habib Sholeh Almuhdori, KH M. Zaim A Ma’shoem, KH A Badawi Basyir, dan KH. Makmun Syukron.
Mereka semua datang sekaligus menyatukan komitmen untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin. Bagi mereka, bersama Jokowi, perhatian pada Islam bisa terjamin.
“Para ulama dan habib se-Indonesia siap memenangkan pasangan Ir. Joko Widodo- KH Maruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019,” kata Habib Zainal Abidin Bil Faqih dari Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (6/10).
Baca Juga:
- Pengamat Politik: Kasus Kebohongan Ratna Sarumpaet Menciderai Demokrasi Indonesia
- TKD Jatim: Pakde Karwo Punya Tim Pemenangan Sendiri untuk Jokowi-Maruf
- Kiai Maruf Targetkan Kemenangan Besar di Sumut
Selain itu, pihaknya juga siap mendorong seluruh elemen masyarakat agar melaksanakan Pilpres dan Pileg 2019 tanpa hoaks, politisasi SARA, dan politik uang.
“Kami siap mengajak jamaah dan menyampaikan kepada umat agar tetap tunduk dan patuh terhadap peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia,” katanya.
Hoaks dan politik uang menjadi perhatian utama bagi para habib dan kiai. Bagaimanapun membohongi negara demi kepentingan politik atau kelompok tertentu sangat tak dibenarkan di mata agama.
Hal ini tentu mengingatkan pada kasus yang tengah ramai dibicarakan yang menjerat Ratna Sarumpaet. Seperti diketahui, Ratna dan kubu Prabowo Subianto telah membuat kegaduhan dengan menyebarkan informasi palsu.
Namun untungnya, hal ini sudah bisa ditangani kepolisian.
Kiai Maruf sendiri menyatakan bersyukur dan berterima kasih dan bersyukur kepada dukungan para habib dan kiai. Ia berharap agar para ulama dan habib di Indonesia senantiasa berjuang mendidik umat dan menjaga bangsa ini dari berbagai ancaman.
“Di antara tugas ulama itu himayatul ummah, menjaga umat, menjaga bangsa ini agar senantiasa bersatu padu dan bersinergi untuk kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.
Sementara terkait hoaks, Maruf menilai, seruan moral saja tidak cukup untuk menghentikan perilaku gemar menyebarkan berita bohong atau hoaks. Termasuk meski telah ada aturan yang melarangnya.
“Penegakan hukum yang tegas harus dilakukan guna menghentikan hoaks dinilai dapat memecah-belah persatuan bangsa,” kata KH Maruf, di Balige, Sumatera Utara, Sabtu (6/10).
Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata dia, sudah menerbitkan fatwa yang menyatakan informasi hoaks yang tidak didasarkan pada fakta-fakta, tidak boleh disebarkan.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: