Connect with us

Empat Nama Kandidat Cawapres Jokowi Usulan Relawan

Jokowi di antara pilihan empat nama
Presiden Joko Widodo

Jakarta – Hari demi hari berganti menuju waktu penentuan siapa sosok calon pendamping Presiden Joko Widodo untuk Pilpres 2019. Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) pun sudah menyeleksi nama-nama untuk diusulkan kepada Presiden. Mereka bahkan sudah mengerucutkan pilihan menjadi tinggal empat nama.

Sebelumnya, jumlah pilihan mereka kurang lebih mencapai 11 orang dari berbagai kalangan, baik tokoh Islam maupun militer.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Renas 212 JPRI, Adnan Rarasina, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (11/7).

“Melalui pembahasan internal, Renas 212 JPRI bersama koordinator daerah dari seluruh Indonesia, mengerucutkan 4 dari 11 nama dari tokoh Islam dan militer,” ujarnya. Adapun sebelumnya 11 nama pernah diusulkan Renas 212 kepada Presiden Jokowi pada 10 Mei 2018 lalu.

Baca Juga: Pasca Pilkada Serentak Elektabilitas Jokowi Melonjak, Rivalnya Stagnan

Kata Adnan, empat nama tersebut sudah melalui seleksi serius dan perhitungan yang matang. Baik dari sisi kapabilitas maupun kemampuan mendampingi Jokowi jadi salah satu kriterianya. Semua menyesuaikan situasi politik nasional saat ini.

Adnan mengungkapkan, keempat nama itu adalah Budi Gunawan selaku Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan tokoh NU Mahfudz MD.

Dua nama lagi adalah Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan tokoh militer yang saat ini menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko.

“Empat nama ini masing-masing memiliki kelebihan tersendiri,” kata Adnan.

Terpilihnya Budi Gunawan, lanjut Adnan, karena dinilai unggul dalam penanganan konflik dan keamanan di saat Indonesia sedang giat membangun perekonomian melalui pembangunan infrastruktur nasional.

Sementara Mahfud MD, seorang tokoh kultural NU yang juga pakar hukum tata negara, menurut Adnan terpilih karena sosoknya diperlukan agar proses bernegara tetap pada tujuan awal berdirinya NKRI.

Nama lainnya adalah TGB. Ia dinilai merupakan kepala daerah yang sukses memimpin NTB, serta seorang ulama hafidz Quran yang terbukti mampu membangun pariwisata NTB mendunia.

Kemudian Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dipandang memiliki penguasaan pada persoalan teritorial, pertahanan, serta model perang asimetris yang menjadi tren untuk menguasai ekonomi dunia saat ini.

“Masing-masing keunggulan cawapres ini dibutuhkan Presiden Jokowi di periode kedua,” lanjut Adnan.

Nasir, Koordinator Nasional Renas 212, mengatakan tiga tokoh Islam dan satu tokoh militer tersebut sudah melalui hasil kajian dari konsolidasi nasional Renal 212 JPRI. Empat tokoh ini, kata Nasir, juga merupakan yang terbaik dari 11 nama besar lainnya yang sudah masuk radar usulan.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya