Jokowi Akui Cak Imin Termasuk dalam Lima Tokoh Pilihannya
Palembang – Sosok calon wakil presiden pendamping Joko Widodo untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019 masih jadi teka-teki. Presiden sendiri mengatakan masih menyeleksi sejumlah nama, termasuk nama Cak Imin.
Ya, dari sejumlah tokoh, memang ada nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Jokowi mengatakan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, termasuk dalam pilihan sebagai calon wakil presiden.
“Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar,” kata Presiden. Ia mengatakannya saat meninjau arena olahraga dayung di Jakabaring Sport City, Sabtu (14/7).
Baca Juga: Bawa Indonesia Lebih Maju dan Berkembang, PKB Yakin Jokowi Dua Periode
Meski demikian, ia menekankan bahwa dirinya masih mempertimbangkan nama Cak Imin. Sebelumnya Jokowi sudah memberi petunjuk bahwa dirinya sudah mengerucutkan pilihan jadi tinggal lima orang.
Bila salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya adalah Cak Imin, berarti tinggal empat nama lagi.
Sementara itu, Cak Imin pun menyampaikan PKB akan mendukung Presiden RI Joko Widodo pada Pilpres 2019.
“Saya nyatakan bismillahirrahmanirrahim PKB mendukung pencalonan Pak Jokowi 2019 dan tentu dengan harapan agar pemerintahan hari ini dan periode kedua Pak Jokowi akan benar-benar menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bangsa Indonesia,” demikian kata Muhaimin.
Kendati begitu, Muhaimin tetap menyerahkannya kepada Presiden Jokowi dan keputusan sejumlah partai koalisi.
Namun, Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Aji Al Farabi, justru memperkirakan masih ada kemungkinan ada parpol yang keluar dari koalisi pendukung Jokowi dan mengalihkan dukungannya.
“Sikap parpol mitra koalisi ini sangat tergantung pada Joko Widodo akan memilih siapa cawapresnya dan kapan waktu pengumumannya,” kata Aji Al Farabi, Sabtu (14/7).
Menurutnya, jika Jokowi memilih cawapres yang tidak diterima oleh semua parpol mitra koalisi, dan ada parpol yang kecewa, maka bisa saja keluar dari koalisi dan menarik dukungannya.
Aji pun melihat PKB bersikukuh mengusulkan nama Cak Imin. “Kalau usulan PKB tidak diterima parpol mitra koalisi dan tidak dipenuhi Jokowi, dan kalau PKB konsisten dengan sikapnya, bisa saja keluar dan mengalihkan dukungan,” katanya.
Namun, Aji juga mengatakan, meskipun Jokowi memilih nama lain, PKB bisa juga tidak keluar dari koalisi. Sebab semua parpol, menurutnya, terus mencermati peta perkembangan politik nasional.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: