Jokowi-Maruf Dinilai Berikan Sentimen Positif Sektor Investasi
Jakarta – Berbagai kalangan merespons kepastian calon presiden dan wakil presiden 2019 yang sudah terjawab. Pertarungan jilid dua antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto pun jadi sorotan. Dari kacamata ekonomi, maju Jokowi-Maruf dinilai memberikan sentimen positif, termasuk dari para investor.
Hal ini diutarakan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Ia mensyukuri akan adanya dua pasang yang akan bertarung di Pilpres tahun depan. Setidaknya, kata Darmin, kepastian dua pasangan tersebut tak lagi membuat investor menahan (wait and see) untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Mestinya sih baik-baik saja, karena kan pasangannya enggak ada yang membuat khawatir. Harusnya dampaknya bagus,” kata Darmin di Jakarta.
“Kelebihannya ya sekarang kan sudah jelas. Kalau sudah jelas ya mestinya market wait and see berkurang,” jelasnya.
Baca Juga:
- Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Akan Diperkuat Banyak Ahli Ekonomi
- Ma’ruf Amin Pilihan Tepat karena Menguasai Pembangunan Ekonomi Keumatan
- Nawacita Jilid II Bakal Menggunakan Strategi Ekonomi Keumatan dan Pendidikan Pesantren
Darmin yang juga Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu meyakini tak akan ada gesekan di dunia usaha terkait pasangan Capres dan Cawapres. “Saya kira orang percaya saja, tidak ada yang aneh, kan? Kalau ada yang aneh, orang mulai ambil langkah yang tidak positif,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan program-program yang sudah terencana. Termasuk sejumlah hal yang dicanangkan untuk meningkatkan laju investasi.
Hal-hal semacam pendorongan ekspor dan mengurangi impor pun terus ditingkatkan. Dua poin ini, menurutnya, akan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.
Saat ini Presiden Joko Widodo sudah lebih dulu memulainya. Keputusan dirinya untuk maju kembali pun memunculkan kepercayaan tersendiri bagi para investor untuk melanjutkan investasinya.
“Hadapi gejolak gonjang-ganjing dalam perekonomian global sudah dirumuskan, dorong ekspor untuk kurangi impor, dan itu anchor (jangkar). Kebijakan secara umum itu mendorong ekspor, mengurangi atau memperlambat impor,” tambahnya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: