Kabar Terbaru Satelit Telkom 1
Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus berupaya memulihkan pelayanan terhadap pelanggannya yang terganggu akibat kerusakan pada satelit Telkom 1 sejak Jumat lalu. Perusahaan pelat merah itu menyatakan telah mengerahkan lebih dari 1.000 teknisi TelkomGroup hingga seluruh Indonesia.
Hasilnya pun sudah mulai terlihat. Telkom melaporlan telah berhasil melakukan recovery layanan sesuai dengan target harian yang direncanakan. Hingga kemarin (31/8), realisasi repointing antena ground segment telah mencapai lebih dari 100 persen dari target kumulatif harian.
Telkom pun telah mengeluarkan keterangan resmi yang diterima per hari ini (1/9) bahwa total jumlah site yang berhasil dipulihkan sudah sebanyak 5.912. Keseluruhan site itu terdiri dari 5.359 Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang sebagian besar untuk layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Perlu diketahui, satu site VSAT ATM biasanya dapat memfasilitasi lebih dari satu mesin ATM. Perhitungan terbaru, kecepatan recovery telah mencapai 1.200 site per hari dari total target pemulihan layanan sebanyak 15.000 site.
Pencapaian ini tak terlepas dari peran dan dukungan Kementerian BUMN bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, termasuk para pelanggan yang berperan aktif. Pihak Telkom mengaku akan terus mengupayakan seluruh proses pemulihan ini lebih cepat lagi selesai sesuai rencana, yakni 10 September 2017.
Pihak Telkom sebelumnya juga sudah berhasil menyelesaikan migrasi seluruh transponder pelanggan satelit Telkom 1. Adapun migrasi tersebut dilakukan ke transponder satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S, dan satelit lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sepekan sudah terjadi hal yang tak biasa pada satelit milik Telkom. Dampak dari sebuah anomali tersebut, pointing antena satelit Telkom 1 bergeser sehingga semua layanan transponder satelit tersebut terganggu.
Telkom pun sudah mengklarifikasi terkait adanya kabar beredar yang mengatakan kemungkinan satelit telah hancur berkeping-keping. Laporan ini berdasarkan tangkapan dari ExoAnalytic, sebuah perusahaan Amerika Serikat yang melacak keberadaan objek di orbit Geostationer, yang menyebut adanya material diduga panel surya, bahan bakar, atau puing lainnya–yang berasal dari Satelit Telkom 1.
Namun Vice President Corporate Communication Telkom, Arief Prabowo, Kamis (31/8) kemarin telah menegaskan bahwa satelit Telkom 1 masih bisa beroperasi. “Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom 1 dan adanya objek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom 1, kami sampaikan melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit, Telkom 1 masih dapat menerima command dan mengirim sinyal telemetri satelit,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Telkom bersama Lockheed Martin, pabrikan yang memproduksi Telkom 1, masih terus berkoordinasi untuk memantau perkembangannya lebih lanjut. “Kalau ini (satelit Telkom 1 masih ada) apakah disebut pecah berkeping-keping?” sambung pria yang biasa disapa Bob ini.
Sumber Fakta.News pun menyebutkan bahwa telemetri satelit masih bisa diterima, hanya saja posisi satelit memang sudah tidak fix di suatu titik, tapi bergerak.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: