Kemewahan Bos First Travel dan Derita Para Jemaah
Jakarta – Paska penangkapan kedua bos PT First Travel Andika dan Anniesa Hasibuan ternyata mengungkapkan fakta baru. Setelah keduanya dijadikan tersangka dan ditahan oleh kepolisian tak lantas membuat kasus ini berhenti begitu saja. Kepolisian terus melakukan penyelidikan hingga penyitaan beberapa aset dan barang berharga yang dimiliki kedua pemilik biro perjalanan umroh tersebut.
Salah satu aset yang disita adalah sebuah rumah mewah dibilangan Sentul, Kabupatn Bogor. Rumah Mewah yang kini sudah dipasangi garis polisi tampak megah bak istana jika dilihat dari luar. Bangunan besar berwarna putih yang bergaya klasik modern ini terdiri dari beberapa pilar besar yang kokoh menambah kesan mewah, belum lagi dengan adanya tiga buah garasi yang berukuran besar serta pagar yang tinggi makin memperjelas berapa nilai dari rumah mewah tersebut. Kabarnya Andika dan Anniesa sudah tiga tahun ini menghuni rumah mewah tersebut.
Menurut warga sekitar yang pernah masuk kedalam rumah tersebut, bukan tampak luar saja rumah tersebut terkesan mewah, bagian dalam rumah pun banyak diisi berbagai perabotan dan interior yang membuat takjub. Sedangkan dibagian belakang rumah terdapat kolam renang yang besar tempat para anggota keluarga tersangka bersantai sambal berenang.
Warga tersebut menambahkan, bahwa dibagian dalam rumah tersebut lantainya berlapiskan marmer yang besar. “Lantainya saja pakai marmer yang lebar-lebar banget, saya pernah masuk sekali dulu banget,” kata lelaki berkepala plontos yang enggan untuk disebutkan namanya itu.
Tak hanya itu, kabarnya untuk gorden rumah saja, kedua pasangan ini rela menghabiskan uangnya hingga Rp 700 juta. Belum lagi dengan interior didalamnya, pernak-pernik kristal nampak dari lampu hias yang menggantung didepan pintu utama. Dan untuk menjaga rumah besar bak istana ini beberapa penjaga keamanan disewa oleh kedua bos travel tersebut.
Kemegahan dan kemewahan rumah tersebut ternyata pernah dipamerkan oleh Anniesa Hasibuan pada akun Facebooknya. Bos Travel yang juga designer terkemuka ini dengan percaya diri menunggah beberapa foto dirinya dan interior rumah mewahnya tersebut. Di bawah ini adalah beberapa contoh foto yang pernah diunggah Anniesa beberapa waktu lalu.
Sungguh ironis kalau kita perhatikan, dengan kemewahan dan gaya hidupnya yang glamour, bos First Travel ini tega menelantarkan nasib para Jemaah yang telah menyetorkan uangnya utuk beribadah umrah. Belum lagi kedua pemilik First Travel tersebut masih enggan menyebutkan kemana raibnya uang para Jemaah umrah yang telah tersetor selama ini, makin membuat kasus ini semakin panjang bergulir. Hal ini pula yang membuat pengacaranya pun mundur dari kuasa hukum bos travel tersebut, dikarenakan bos travel ini sulit bekerjasama dalam mengungkap fakta-fakta tentang aliran dana para Jemaah umrah. Ditambah lagi dengan adanya utang yang menumpuk di Mekkah dan Madinah.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: