Ketua MUI Puji Presiden Jokowi yang Mau Mendengar Aspirasi Umat Islam
Banten – Indonesia beruntung memiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mau bersilaturahmi dan mendengarkan keinginan para kiai, ulama, dan santri. Apalagi Jokowi juga mampu mewujudkan Bank Wakaf Mikro (BWM), Koperasi Mitra Santri Nasional, dan Lembaga Ekonomi Umat (LEU) Mart. Kebijakan ini sesuai keinginan umat Islam agar pembangunan ekonomi umat dilakukan dari bawah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin saat mendampingi Presiden Jokowi di Pondok Pesantren An Nawawi, di Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). “Saya bersyukur Presiden merespons aspirasi dan tuntutan umat. Oleh karena itu, MUI melakukan Kongres Umat Islam, menampung aspirasi, arus baru ekonomi Indonesia adalah pembangunan ekonomi dari bawah. Alhamdulillah Presiden merespons,” ujar Ma’ruf.
Baca Juga:
- MUI: Menyebarkan Hoaks dan Kebencian Haram Hukumnya
- MUI Sebut Kelompok MCA Telah Menodai Ajaran Islam dengan Mencatut Nama Muslim
- MUI Dukung Bawaslu Bikin Aturan Pedoman Khotbah untuk Hindari Politik SARA dalam Pilkada
KH Ma’ruf Amin yang juga Rais Am PBNU menyampaikan harapan agar pemerintah menjadikan wilayah Tanara sebagai lokasi wisata religi dunia. Hal ini dikarenakan dari tempat ini telah lahir banyak ulama berpengaruh yang merupakan murid Syekh Nawawi Al-Bantani, yang juga lahir di tempat ini.
Di antaranya, lanjut Ma’ruf, KH Hasyim Asyari, Pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah, Syekh Kholil al-Bangkalani (Madura), Syekh Abu al-Faidh Abdus Sattar bin Abdul Wahhab ad-Dahlawi (Delhi, India – Pengajar di Masjidil Haram) dan KH. Thahir Jamaluddin (Singapura). “Di Tanara ini, kami ingin daerah ini menjadi wisata religi. Pendidikan, adanya masjid yang umurnya ratusan tahun, dulu ada tokoh yang namanya Syekh Nawawi al-Bantani, muridnya, semua organisasi Islam di Indonesia adalah muridnya,” jelas Ma’ruf.
Selain itu Ma’ruf juga meminta agar pondok pesantren tidak lagi dicap sebagai tempat yang radikal dan anarkistis. “Sejarah mencatat, kiai, ulama, dan santri itu membela negara. Mana ada ajaran kita (Islam) yang menyuruh berbuat anarkis,” tegas Ma’ruf.
Yuch
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: