Connect with us

Kondisi Partai Golkar Alasan Titiek Soeharto Mencalonkan Sebagai Ketua Umum

Titiek Soeharto yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar mencalonkan jadi Ketua Umum(istimewa)

Jakarta – Prahara yang menimpa Partai Golkar paska ditetapkannya Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP, membuat partai berlambang pohon beringin tersebut sedikit limbung. Tak ayal beberapa kader partai ini mengusulkan untuk menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) dan sesegera mungkin mengganti Setya Novanto dari kursi kepemimpinannya.

Sebelumnya sempat muncul nama Airlangga Hartanto dan Sekjen Idrus Marham yang mencoba mencalonkan diri maju sebagai pengganti Setya Novanto jika Munaslub partai Golkar dilaksanakan.

Setelah dua nama tadi, kini muncul lagi nama Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar berusaha mencalonkan diri sebagai ketua umum. Titiek mengakui alasan dirinya maju sebagai calon menggantikan Setya Novanto dikarenakan keprihatinannya akan kondisi partai berlambang pohon beringin saat ini menjadi alasan.

Titiek berharap, keikutsertaannya itu dapat membawa Partai Golkar menjadi lebih baik lagi dari sekarang. “InsyaAllah. Kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar saat ini dengan kondisi saat ini yg kayaknya sudah di bawah sekali, jadi saya tergerak untuk mungkin bisa membawa Golkar menjadi lebih baik lagi,” kata Titiek, Selasa (5/12).

Namun Titiek belum dapat menjawab rinci seberapa besar peluang dirinya bisa menang dan jadi ketua umum. Dia percaya dengan niat baiknya untuk membuat Golkar lebih baik akan bisa dipilih. “Kemungkinannya ya, namanya juga usaha ya. InsyaAllah niat saya baik, saya percaya orang yg niatnya baik Allah akan berikan jalan,” ujarnya.

Titiek juga enggan menjelaskan lebih lanjut terkait komunikasi dengan DPD I dan 2 soal pencalonannya sebagai ketua. Dia tetap yakin dukung sudah banyak didapati dari pihak Golkar. Walaupun Airlangga Hartanto sudah didukung 31 DPD, Titiek yakin mendapat dukungan. “Dukungannya dari Allah dan dari rakyat semuanya. InsyaAllah, tidak usah saya bilang berapa dukungan. InsyaAllah nanti kita lihat finalnya,” ungkap Titiek.

Lebih lanjut Titiek mengungkapkan, bahwa dirinya juga tidak menganggap Airlangga bukan sebagai lawan terberat. Dia menilai semua kader Golkar memiliki kapasitas masing-masing. “Saya nggak menganggap itu lawan, kita semua orang Golkar yang punya kapasitas masing-masing, kapasitas yg baik, dan semuanya punya niat baik untuk perbaiki Golkar, jadi kita partner untuk berkompetisi yang baik,” tandas Titiek.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya