Connect with us

Rossi dan Petrucci Sepakat Marc Marquez Takkan Bisa Dibendung

Marc Marquez
Marc Marquez diapit Valentino Rossi dan Danilo Petrucci saat selebrasi di podium Le Mans.(Istimewa)

Dua pebalap Italia berbeda tim sama-sama sepakat, tahun ini merupakan tahun milik Marc Marquez. Valentino Rossi (Movistar Yamaha) dan Danilo Petrucci (Pramac Ducati) bilang tak ada pebalap lain yang bisa membendung laju Marquez menjadi juara dunia MotoGP 2018.

Meski balapan MotoGP baru berjalan lima seri, kedigdayaan pebalap Repsol Honda Marc Marquez tak bisa dibendung. Total ia sudah memenangi 3 balapan dan 1 posisi dua.  Di klasemen pun ia unggul 36 poin dari posisi kedua.

Cuma satu balapan Marquez gagal dapat poin di Argentina. Itu pun lantaran kesalahannya sendiri. Bila tidak, seri Argentina tentu menjadi milik Marquez karena di balapan itu, ia lebih cepat 1 detik ketimbang pebalap lain.

Baca Juga: Valentino Rossi Sedikit Kecewa Tak Bisa Bersaing di Podium

Melihat catatan itu, Valentino Rossi pun memandang bahwa musim balapan tahun ini merupakan milik Baby Alien. “Marc sudah memiliki keunggulan besar. Masalah untuk lawan-lawannya bukan soal itu, tapi pada kecepatannya. Ia adalah pembalap tercepat di lintasan. Itu sebabnya akan sangat sulit untuk menghentikannya,” ujar Rossi, dikutip Speedweek.

Rossi heran, sebab tahun lalu motor Honda milik pebalap Spanyol itu bermasalah di awal musim 2017. Menurut pebalap veteran itu, hal tersebut yang menyebabkan persaingan perebutan gelar musim lalu ditentukan hingga akhir musim.

Rossi menilai, tahun ini pabrikan Honda berhasil mengembangkan motornya. Ini terlihat dari tes pramusim. Honda selalu unggul dari pesaingnya, Ducati dan Yamaha. “Tahun ini, Honda telah mengambil langkah maju,” kata Rossi.

“Marquez kini bisa menggunakan motornya lebih baik, tapi pembalap lain Honda tertinggal jauh di Le Mans. Mungkin Honda sedikit lebih kuat sekarang, tapi ia menggerakkan mesin lebih baik dari rekan-rekannya. Saya tidak tahu siapa yang bisa menghentikannya saat ini karena ia sudah unggul 36 poin,” pembalap Movistar Yamaha itu menambahkan.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya