Menteri BUMN Berencana Mengganti Edwin Hidayat?
Jakarta – Sepertinya Kementerian BUMN yang dipimpin Rini Soemarno sedang giat melakukan perubahan formasi pucuk pimpinan tinggi, baik di perusahaan BUMN maupun di kementeriannya.
Berdasarkan pantauan dari laman kementerian BUMN, sedang diadakan proses seleksi terbuka untuk jabatan pimpinan tinggi di lingkungan kementerian BUMN. Kabarnya posisi yang akan diperebutkan adalah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN yang saat ini dijabat oleh Edwin Hidayat Abdullah.
Adapun dari data terlihat di laman tersebut, proses seleksi ini memuat daftar nama yang lulus tahap berikutnya untuk mengisi posisi penting di kementerian BUMN. Nama-nama yang terlampir yang lolos seleksi tahap berikutnya adalah:
- Ahmad Bambang, saat ini menjabat sebagai Staf Khusus IV Kementerian BUMN
- Bernadus Didik Prasetyo, saat ini menjabat sebagai pegawai Kementerian BUMN yang ditugaskan sebagai Dirut PT Rajawali Nusantara (Persero)
- Silmy Karim, saat ini menjabat sebagai Dirut PT Barata Indonesia (Persero)
- Heru Muara Sidik, saat ini menjabat sebagai Internal Auditor Executive PT Telkomsel
- Bastary Pandji Indra, saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Koordinator Perekonomian
Dari lima nama tersebut diatas, maka mereka berhak untuk mengikuti proses selanjutnya yakni seleksi wawancara yang akan diadakan pada tanggal 20 September 2017 nanti. Dari proses ini akan dipilih tiga nama untuk diajukan ke sidang Tim Penilai Akhir (TPA).
Jika dilihat dari nama-nama tersebut, yang menarik adalah keikutsertaan Ahmad Bambang dalam proses seleksi ini. Seperti kita ketahui Ahmad Bambang yang biasa dipanggil Abe merupakan mantan Wakil Dirut Pertamina yang diberhentikan pada 3 Februari 2017 silam.
Diberhentikannya Bambang sebagai Wadirut Pertamina waktu itu bersamaan dengan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina. Dwi dan Ahmad diberhentikan karena masalah dualisme kepemimpinan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) memutuskan mencopot Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur. Keduanya diberhentikan karena kerap bersinggungan dalam kebijakan sehingga menyebabkan adanya ‘matahari kembar’ di perusahaan pelat merah tersebut.
Selepas diberhentikan, tak beberapa lama tepatnya di bulan Mei 2017 kemarin, dirinya langsung direkrut Rini Soemarno untuk menjabat sebagai staff khusus di kementerian BUMN.
Ahmad Bambang biasa dipanggil Abe lahir di Surakarta pada 25 Agustus 1962, merupakan lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) 1986. Dia juga tercatat sebagai lulusan dari Queensland University of Technology dan Management of Industrial Engineering Universitas Indonesia (UI).
Setelah dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, apakah dirinya yang merupakan orang kepercayaan dan dianggap sangat loyal kepada Rini Soemarno, akan kembali dipercaya sang menteri untuk menjabat di salah satu pos penting yang ada di kementerian tersebut? Kita lihat saja nanti bagaimana akhir proses seleksi tersebut.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: