Connect with us

Puisi Santri Pacitan “Khalifah Kami” untuk Presiden

Pacitan – Setiap berkunjung ke pondok pesantren, Presiden Joko Widodo seringkali memberikan kuis berhadiah sepeda kepada santri. Tapi saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu 9 Desember 2017, justru Presiden dihadiahi puisi oleh seorang santri yang bernama Ibnu Muqni Labib.

Pemberian hadiah ini bermula saat Presiden Jokowi memberikan kuis kepada para santri untuk menyebutkan Pancasila. “Saya minta ada enggak yang hafal Pancasila?” tanya Presiden.

Ibnu yang berasal dari Banyumas mengangkat tangannya setinggi ia mampu. Upaya ini membuahkan hasil, Presiden menunjuk dirinya untuk maju ke depan. Ia pun memulai membacakan Pancasila dan diikuti santri yang lain. “Terima kasih,” tutur Presiden usai Ibnu mengucapkan Pancasila.

Namun Ibnu tidak langsung beranjak, tapi meminta waktu kepada Presiden untuk membacakan puisi.

“Boleh minta waktu enggak Pak?” tanya Ibnu kepada Presiden.
“Minta waktu apa,” tanya Presiden.
“Bacakan puisi,” jawab Ibnu. Ia pun mulai membacakan puisi yang berjudul Khalifah Kami.

“Khalifah Kami”

Di hari ini,
Di Pondok Tremas yang kami cintai.
Datang bak seorang malaikat,
Yang datang bagaikan merpati.
Dengan anggun mengobati gerah hati ini,
Akibat air bah yang mertamu di pondok kami.
Dengan semangatnya memacu energi kami.
Agar kami kuat menghadapi kenyataan ini.
Kucium semerbak harum akan pengabdian sejati,
Beliaulah khalifah negeri ini.
Bukan negeri Islam yang pasti, tapi negeri yang penuh cinta, warna dan budaya.
Beliaulah khalifah kami, pemimpin kami,
Beliaulah Bapak Jokowi

Tepuk tangan pun bergemuruh di pondok pesantren itu. “Saya bawa ya (kertas puisi),” ucap Presiden.

Ibnu berjalan untuk kembali ke tempat semula. Namun baru beberapa langkah berjalan, ia kembali berjalan ke arah Presiden untuk menanyakan hadiah sepeda.

IMG-20171210-WA0034

“Terose kon nyuwun sepeda teng Pak Jokowi (katanya suruh minta sepeda kepada Pak Jokowi)?” tanya Ibnu. “Kok terose, Mas Ibnu _pingin mboten? (Kok katanya, mas Ibnu ingin tidak)?” tanya Presiden kepada Ibnu.

Presiden yang saat itu tidak membawa sepeda, berjanji akan mengirimkan langsung kepada Ibnu. “Saya ini enggak bawa sepeda. Tapi besok saya kirim sampai kesini. Besok saya kirim, alamatnya diberi ke ajudan,” ujar Presiden.

Namun Ibnu tidak perlu menunggu sampai hari esok, pada petang harinya pun Ibnu sudah memiliki sepeda yang bertuliskan.: Hadiah Presiden Jokowi.

IMG-20171210-WA0035

J.Jams

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya