Banjir Kepala Daerah Dukung Jokowi Jadi Pukulan Telak untuk Prabowo
Jakarta – Kian banyaknya kepala daerah yang mendukung Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 makin membuat kubu Prabowo Subianto patut waswas. Apalagi sejumlah daerah tersebut awalnya mendukung Prabowo. Banyak yang menilai ini menjadi pukulan telak untuk Prabowo.
Fenomena ini memang baru di dunia perpolitikan Indonesia. Sebelumnya dukungan kepala daerah kepada paslon presiden dan wakil presiden secara masif dan terbuka belum ada.
Fenomena ini pun tak terprediksi lembaga survei. Hingga kini, belum ada lembaga yang menyurvei pengaruh dukungan kepala daerah pada perolehan suara.
Salah satu pukulan telak untuk Prabowo itu misalnya berbeloknya dukungan yang terjadi di Sumatera Barat. Belum lama ini, Kepala Daerah Sumbar sudah menyatakan diri mendukung paslon Jokowi-Maruf untuk Pilpres 2019.
Baca Juga:
- Khofifah: Sudah Sampaikan Sikap Politiknya Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin kepada SBY
- Taat Pada Mekanisme Pemilu, TKD Jawa Timur untuk Jokowi-Maruf Umumkan Rekening Kampanye
- Masih Belum Memutuskan, Yenny Wahid Bantah Masuk Timses Prabowo
Seperti diketahui, pada Pemilu sebelumnya, yakni pada 2014. Daerah Minang lebih memilih Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Jokowi pun kalah dalam perolehan suara di sana.
Bahkan selisihnya juga terbilang cukup besar. Saat itu Prabowo-Hatta meraih 1.797.505 suara atau 76,9 persen, sedangkan Jokowi-JK meraih 539.308 suara atau 23,1 persen.
Kali ini Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo. Namun situasinya berubah. Di waktu yang tinggal menyisakan tujuh bulan lagi, dukungan telah berbalik.
Seperti sudah diberitakan, Jokowi mendapat dukungan dari sejumlah kepala daerah di Sumbar. Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan dukungan tersebut menjadi pukulan telak untuk Prabowo Subianto.
Meski demikian, kubu Jokowi dinilai tetap harus fokus. Menurut Arya, dukungan dari Sumbar belum tentu menguntungkan. Ia bilang, bila Jokowi lengah, bisa jadi Prabowo-Sandi tetap akan menang di Sumbar.
“Ini tentu menjadi tantangan baru bagi Prabowo karena dalam pilpres lalu, kemenangan di Sumbar di atas angka 75 persen. Dan sekarang sejumlah kepala daerah ke Jokowi, tantangan bagi Prabowo ini menjadi seperti pukulan,” kata Arya di Jakarta, Kamis (20/9) kemarin.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: