Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2017 Dinobatkan Sebagai Miss International 2017
Jakarta – Mewakili Indonesia di ajang Miss Kecantikan Internasional yang di selenggarakan di Tokyo Dome City Hall, Jepang, Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2017 Kevin Liliana keluar sebagai Miss International 2017. Kevin yang tampil cantik dengan menampilkan beberapa busana rancangan desainer Indonesia itu, berhasil mengalahkan 65 wanita perwakilan dari berbagai negara.
Salah satu busana yang dipakai Kevin, adalah konstum “Mbok Jamu Gendong” dengan balutan kebaya ungu dengan hiasan border emas dan kain batik. Disamping itu, Kevin juga menggendong bakul jamu yang berisi beberapa botol jamu dan menenteng ember kecil layaknya “Mbok Jamu”.
Memakai busana “Mbok Jamu” khas Jawa Indonesia (foto : AFP)
Di bawah Kevin, yakni di urutan kedua ada Diana Macarena asal Venezuela, dan Chanelle Wilhelmina dari Curacao. Di babak final, ada lima kontestan yang bersaing meraih gelar juara, yakni Venezuela, Australia, Jepang, dan Curacao.
Pada puncak final, Kevin berhasil menggantikan Miss International 2016, yakni Kelly Ferzosa yang berasal dari Filipina.
Kevin dinilai diunggulkan banyak kalangan sejak masih berada di karantina. Sebelumnya gadis kelahiran Januari 1996 itu terpilih sebagai Second Place Miss Panasonic Award dan People Choice dari Missossology. Kevin pun, tak lupa mengucapkan rasa syukur dan ucapan terima kasihnya atas dukungan masyarakat Indonesia.
“Inilah pencapaian yang saya raih, dan saya persembahkan untuk Indonesia. Terima kasih Indonesia, we did it,” tutur Kevin melalui siaran persnya yang diterima www.dev.fakta.news/v03, Selasa (14/11/2017).
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani mengaku, sangat terkesan dan bangga dengan prestasi yang diraih Kevin. Pasalnya, ini merupakan jalan menuju prestasi yang lebih baik dan akan lebih terbuka lagi.
“Kini sudah semakin banyak masyarakat dunia yang mengenal Indonesia dengan lebih baik,” tutur Putri.
Sejak dipilih sebagai Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2017, Kevin terus melakukan berbagai persiapan selama 11 bulan. Prestasi Kevin di ajang Miss International ini melampaui pencapaian pendahulunya yang meraih posisi ketiga di tahun 2016.
Nyong Syarief
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: