Setelah Dapat Surat, Presiden Jokowi Langsung Kirimkan Kursi Roda Untuk Bulan
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan satu unit kursi roda kepada Bulan Karunia, siswi kelas 3 SD di Pekanbaru, Riau. Bulan merupakan seorang penyandang disabilitas yang isi suratnya viral di media sosial (medsos).
“Alhamdulillah kursi roda nya sudah diterima ananda Bulan, semoga kursi roda itu bisa membantu aktivitas ananda Bulan,” kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/3/2018).
Juru Bicara Presiden, Johan mengatakan pihaknya mendapat informasi tentang Bulan yang meminta kursi roda pada dua hari yang lalu. Bulan meminta kursi roda di media sosial, kemudian sampai ke Presiden Jokowi melalui sekretaris pribadinya dan langsung ditindaklanjuti.
“Sudah ditindaklanjuti, mungkin teman-teman bisa konfirmasi ke sana (pihak keluarga Bulan), tapi sudah direspons oleh Presiden tentu melalui bawahannya, dalam hal ini Kemenkes dan Sepri,” kata Johan.
Sebelumnya, akun Facebook dengan nama Wanti Purwati menjadi sorotan netizen, setelah dirinya mengunggah surat yang ditulis anak bungsunya bernama Bulan pada Sabtu 17 Maret 2018 lalu.
Akun tersebut memberikan caption pada postingan surat yang ditulis anak yang tengah duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar tersebut.
“Kaget dan haru ketika membuka tas sekolah si bungsu, kutemukan selembar kertas yang berisi surat untuk Pak Jokowi. Surat ini ternyata sudah dikirim ke IG Pak Jokowi, hmmm semoga Pak Jokowi membacanya.” pesan yang ditulis dalam facebook milik Wanti Purwati.
Berikut isi surat bulan yang tengah menjadi perbincangan netizen yang ditulis Bulan untuk Presiden Jokowi:
‘Assalammualaikum wbr.
Pak Jokowi apa kabar ?. Semoga bapak selalu dalam lingan Allah SWT. Perkenalkan nama saya Bulan. Saya kelas 3 SD di Pekanbaru, Riau. Langsung aja ya pak, Pak Jokowi saya suka lihat bapak di televisi bagi-bagi sepeda saya mau juga pak, tapi bukan sepeda saya mau kursi roda. Karena saya tidak mempunyai kedua kaki saya. Kursi roda itu bisa untuk aktivitas saya sehari-hari.
Terima kasih sebelumnya pak,’
Wassalam
Bulan Karunia.
Devi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: