Kata Risma Soal KLHK Ingin Surabaya Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah
Surabaya – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini turut mendukung kotanya menjadi percontohan pengelolaan sampah yang bakal digarap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menurutnya, sepanjang bisa menciptakan kebersihan lingkungan dan kesejahteraan bagi masyarakat, semua pasti didukung.
Senin (29/10 pagi ini, Risma mengatakan kalau upayadan dorongan ini tidak semata-mata untuk mencari prestasi. Menjadi percontohan pun bukan tujuan utama dirinya.
Dalam sekian banyak citra yang muncul dari upayanya itu, ia hanya ingin semua demi membuat warga Surabaya menjadi sejahtera.
Baca Juga:
- Menyulap Sampah Citarum Jadi Voucher Kesejahteraan
- Persoalan Sampah: Urusannya Lebih Baik di Era Ahok Dibanding Anies
- Pertamina EP Kelola Sampah Non B3 dengan Beat Plastic Pollution
Seperti diberitakan sebelumnya, Surabaya hingga kini tengah berupaya menjadikan Kota Pahlawan ini menjadi percontohan dalam hal pengelolaan sampah. “Itu akan kita tingkatkan terus. Kita tidak boleh cepat berpuas diri,” kata Risma, di Surabaya.
Salah satu upaya yang tengah digodok Surabaya adalah pengelolaan limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3). Menurut Risma, pengelolaan limbah B3 bukanlah perkara yang mudah. Semua tentu harus dipikirkan dan ditangani secara sistematis.
Apabila dilakukan secara sembarangan karena dampaknya lingkungan akan hancur.
Sebelumnya, pernyataan Surabaya akan menjadi percontohan KLHK mengemuka setelah delegasi United Nations Environment Programme (UNEP) meninjau langsung pengolahan sampah di TPA Benowo dan PDU Jambangan. UNEP adalah delegasi yang berada di bawah naungan PBB.
Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Rosa Vivien Ratnawati kemudian sempat bertemu Risma pada Minggu (28/10) kemarin. Ia bilang UNEP ingin melihat komitmen dan keseriusan yang dilakukan Indonesia dalam mengolah sampah.
Risma lantas menjelaskan pertanyaan media bahwa benar Surabaya bakal dijadikan percontohan pengelolaan sampah karena sudah melakukan hal yang luar biasa. Surabaya dinilai memiliki inisiatif tentang pengelolaan sampah sampai mampu memberikan kehidupan untuk masyarakatnya.
“Surabaya berhasil melakukan hal itu dan siap untuk dijadikan tempat pembelajaran-pembelajaran dari negara-negara internasional yang akan datang ke sini,” ujarnya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: