Tingkatkan Persiapan, Atlet Wushu Berlatih ke Rusia dan Iran
Jakarta – Cabang olahraga wushu yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 akan menjalani serangkaian pelatihan ke Rusia dan Iran. Hal ini selain untuk mematangkan persiapan, juga demi mencapai target meraih medali emas.
Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), Ngatino, mengatakan atlet yang dikirim adalah untuk nomor disiplin Sanda atau Tarung. Menurutnya, dikirimnya atlet ke Eropa karena kemampuan negara tersebut sudah tidak diragukan lagi.
“Pertimbangannya kedua negara ini sangat kuat di nomor masing-masing. Seperti Rusia sangat kuat di nomor Sanda atau Tanding. Atlet Sanda yang dikirim ke Rusia berjumlah 7 atlet dengan rincian 4 atlet putra dan 3 atlet putri,” ujarnya, usai Rakernas PBWI di Senayan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mereka akan mengikuti ajang Moscow Wushu Stars di Moskow, Rusia yang berlangsung sejak 14-20 Februari. Kemudian dalam rangka persiapan Asian Games 2018, pihaknya akan menggelar training camp di luar negeri, seperti di Iran dan Cina.
Perlu diketahui, Iran bakal menjadi pesaing Indonesia untuk disiplin Sanda Asian Games 2018. Namun, apa yang dilakukan PBWI bukan tanpa alasan karena Iran merupakan negara kedua setelah Cina yang merajai wushu disiplin Sanda.
“Setelah dari kejuaraan dunia (sanda), juaranya dari Iran makanya kami juga mengirim atlet ke sana untuk meningkatkan kemampuan,” ungkap manajer pelatnas tim Indonesia, Iwan Kwok.
Untuk disiplin Sanda, Indonesia memang belum seberapa mempunyai prestasi. Namun, perkembangannya cukup bagus setelah menempatkan satu atletnya meraih perunggu di kejuaraan dunia. Dengan demikian, peluang untuk meraih medali Asian Games 2018 tetap terbuka.
Indonesia selama ini kuat di sektor disiplin Seni. Sebut saja nama Lindswell Kwok hingga Juwita Niza Wasni yang sudah kenyang pengalaman termasuk menjadi juara dunia. Hanya saja, untuk Asian Games 2018 tetap harus kerja keras karena atlet Cina, Malaysia, maupun Vietnam bakal unjuk kemampuan.
Sementara pada Rakernas yang diikuti 25 Pengprov dari 27 Pengrov Wushu se-Indonesia tersebut berlangsung lancar dalam suasana kekeluargaan. Seluruh laporan program kerja yang telah dilaksanakan tahun 2017 dan laporan keuangan dapat diterima oleh peserta Rakernas dengan baik. PBWI juga menyiapkan strategi untuk pengembangan wushu ke seluruh provinsi di Indonesia.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: