Connect with us

Menpar: Sebaiknya Tunda Dulu Wisata ke Luar Negeri

Daripada wisata ke luar negeri, lebih baik eksplor wisata Indonesia
Wisman makin banyak ke IndonesiaInstagram Wonderful Indonesia

Jakarta – Pemerintah terus berupaya menekan kebocoran devisa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Masyarakat pun bisa membantu pemerintah, salah satunya dengan menunda wisata ke luar negeri.

Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia mengimbau masyarakat menahan diri untuk tidak berpergian ke negara lain dulu.

Menurutnya, masyarakat masih bisa tetap liburan ke tempat wisata di dalam negeri. Apalagi pariwisata Tanah Air tak kalah berkelas dengan yang ada di luar negeri.

“Jadi kami harapkan kita jalan-jalan di dalam negeri saja,” katanya, Jumat (7/9).

Baca Juga:

Seperti diberitakan sebelumnya, pariwisata memang menjadi salah satu sektor yang diandalkan. Apalagi di tengah kondisi ekonomi sekarang, sektor ini bisa mendorong kinerja ekonomi di saat rupiah melemah akibat defisit transaksi berjalan.

Pariwisata memang telah menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi sekarang. Di samping solusi lainnya, seperti meningkatkan ekspor produk, menekan/mensubstitusi produk impor, meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan menerapkan biodiesel B20 untuk mengurangi impor BBM, pariwisata dinilai punya andil besar.

“Ini justru menjadi kesempatan bagus bagi kita untuk lebih mengeksplorasi Indonesia pada saat ini. Sekaligus meningkatkan nasionalisme kita agar tidak banyak dolar keluar,” imbuhnya.

Seiring dengan imbauan tadi, Menpar pun terus mendorong dan meningkatkan kinerja sektor pariwisata. Beragam promosi tak berhenti dilakukan.

Tentu saja semua untuk menjaring lebih wisatawan datang ke Indonesia. Dengan begitu, upaya pemerintah menambah devisa negara bisa terwujud.

Menurut Kemenpar, hingga Juli 2018, sudah lebih dari 9 juta wisman berkunjung ke Tanah Air. Harapannya, jumlahnya nanti terus meningkat sampai akhir tahun sehingga target 18 juta atau minimal 16 juta bisa tercapai.

Kenaikan wisman untuk Juli pun sangat signifikan. Menurut Arief, kenaikan kunjungan pada Juli 2018 sebesar 1,5 juta wisatawan. Ini berarti melampaui angka psikologis.

“Juli sebanyak 1,5 juta wisatawan jadi total sudah sembilan juta wisman, kurang 7 juta lagi untuk memenuhi target tahun ini. Makin confidence karena ini angka psikologis pertama yang terlampaui,” kata Arief kembali.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya