Connect with us

Di Balik Strategi SBY di Kancah Koalisi Parpol Kubu Prabowo

Strategi SBY

Seusai pertemuan dengan Salim Segaf itu, SBY pun mengatakan, Prabowo sebagai capres pada saatnya akan mengomunikasikan kepada para pemimpin parpol (partai politik) koalisi. “Nah, di situlah akan ditelaah. Mudah-mudahan pilihan capres adalah pilihan yang paling tepat dan paling baik,” tegas SBY.

Betapa lihainya SBY menjalankan strateginya. Pasalnya, dengan langkah yang dia lakukan dalam sehari itu, sudah mengalihkan perhatian parpol-parpol yang tergabung dalam koalisi yang selama ini menyorongkan AHY menjadi cawapres. Utamanya PKS, dengan dalih hasil Ijtima GNPF-Ulama, seolah dua nama yang direkomendasikan forum Ijtima, yaitu Salim Segaf atau Ustaz Abdul Somad (UAS) dari kalangan ulama, harus menjadi pilihan Prabowo sebagai cawapres.

Sebelumnya, nama AHY masih diusung Partai Demokrat saja. Sementara nama Salim Segaf dan UAS selain diusung PKS, juga diusung PAN dan parpol lain dalam koalisi tersebut. Kini dengan strategi SBY, rencana yang dilancarkan PKS itu pupus.

“Waktu memilih Pak JK dan Pak Boediono juga seperti itu. Kami serahkan kepada parpol-parpol waktu itu, cocok bareng-bareng, kalau tidak cocok mungkin tidak bareng-bareng. Kita bikin mudah, tetapi saya yakin Pak Prabowo dengan kearifan, dengan wisdom (kebijaksanaan) akan bisa memilih siapa yang paling tepat mendampingi,” ucap SBY.

Nah, ironisnya, PKS sendiri sudah termakan strategi SBY. Lihat saja komentar Salim Segaf di beberapa media. Salim Segaf justru memuji keputusan Partai Demokrat yang memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2019.

“Saya beri apresiasi Pak SBY juga dengan jelas deklarasikan Pak Prabowo sebagai capres,” kata Salim dalam jumpa pers usai bertemu empat mata dengan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Senin (30/7) malam.

Dalam pertemuan selama lebih kurang 2 jam tersebut, Salim menyatakan ada ikatan batin yang kuat antara Partai Demokrat dan PKS. “Jadi saya merasakan satu ikatan batin yang kuat, koalisi semakin kuat dan semakin solid,” ujar Salim Segaf.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya