Connect with us

Jelang OOC 2018, KKP Gelar International Coastal Cleanup di Bali

International Coastal Cleanup

International Coastal Cleanup di Bali Ini Bukan Yang Pertama Kali

ICC di Bali ini bukanlah yang pertama kalinya diselenggarakan. ICC pertama kali dilaksanakan di pantai di negara bagian Texas pada tahun 1986 silam. Kini ICC telah memiliki hamper 13 juta relawan dan telah berhasil membersihkan lebih dari 113 juta kilogram (250 juta pon) sampah dari berbagai pantai dan jalur air.

Setiap tahunnya, jutaan ton sampah – termasuk sekitar 8 juta metrik ton sampah plastik – mengalir ke dalam laut. Yang mengakibatkan terjeratnya biota laut langka atau satwa liar, mengotori pantai, dan bahkan masuk ke dalam rantai makanan. Menyadari bahwa kegiatan pembersihan saja tidak cukup untuk membendung gelombang sampah plastik ini. Ocean Conservancy dalam beberapa tahun belakangan ini telah memperluas program Trash Free Seas® (Laut Bebas Sampah) termasuk serangkaian inisiatif internasional.

Pada Our Ocean Conference 2017 di Malta, Ocean Conservancy dan para mitranya, termasuk Trash Free Seas Alliance®, Closed Loop Partners, PepsiCo, 3M, Procter & Gamble, American Chemistry Council, dan World Plastics Council, mengumumkan inisiatif untuk menggalang dana sebesar USD150 juta untuk mengkatalisasi perbaikan pengelolaan sampah di kawasan ini. Inisiatif Circulate Capital tersebut telah diluncurkan tahun ini, dan khusus digunakan untuk melahirkan dan membiayai berbagai inovasi, perusahaan dan infrastruktur yang dapat mencegah masuknya sampah plastik ke dalam laut. Yang juga secara bersamaan dapat memajukan ekonomi melingkar (circular economy).

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Ocean Conservancy dan Circulate Capital bermitra dengan SecondMuse. Yaitu sebuah badan inovasi global yang bekerjasama dengan pemangku kepentingan setempat untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang dapat mempercepat terciptanya solusi-solusi baru siap pakai. Sebagai bagian dari kemitraan tersebut, belum lama ini SecondMuse telah meluncurkan Ocean Plastic Prevention Incubator yang pertama di Indonesia. Inisiatif ini mengembangkan para inovator dan wirausaha yang kemudian akan membantu mengatasi masalah sampah plastik tersebut.

Pada tahun 2017, Ocean Conservancy mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengumumkan peluncuran Alliance for Marine Plastic Solutions (AMPS), bermitra dengan Trash Free Seas Alliance®. Inisiatif ini menyatukan pihak swasta bersama pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya untuk mengkatalisasi solusi-solusi di lapangan serta mempercepat replikasi solusi yang keberhasilannya telah terbukti.

Rey

 

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya