Connect with us

Kebangkitan Ronaldo ‘Il Phenomenon’ dari Brazil di Piala Dunia 2002

ronaldo

Kesabaran Ronaldo Berbuah Manis

Ronaldo tidak menyerah. Yang ia butuhkan adalah kesabaran dan terus melakukan usaha apa pun agar bisa kembali pulih sebelum Piala Dunia.

“Namun, saya tidak pernah berpikir untuk menyerah. Di titik tersebut, saya hanya berpikir satu hal yang pasti yakni jika saya tidak memberikan apa yang saya miliki seluruhnya untuk kembali fit, saya tidak akan bisa bermain sepak bola lagi. Satu-satunya jaminan kala itu adalah jika gagal, saya harus pensiun. Setiap hari fokus saya hanya melewati berbagai sesi pemulihan untuk menyelamatkan karier saya,” kenangnya.

Ronaldo pergi ke Amerika untuk melakukan operasi. Ia juga menemui dokter-dokter terbaik di dunia. Ia menjalani proses pemulihan. Meski begitu, ia tidak pernah mempertanyakan kapan akan sembuh. Yang ia lakukan hanya berusaha dan berusaha.

Keberuntungan pun kembali di diri Ronaldo. Ia pulih tepat waktu. Hampir dua tahun menepi, Il Phenomenon ini kembali pulih. Ia kembali bertanding bersama Inter. Dan, pada Maret 2002, Luiz Felipe Scolari menyertakan Ronaldo di laga persahabatan melawan Yugoslavia. “Saya hanya tampil 45 menit di laga perdana saya untuk Brazil dalam tiga tahun, namun itu cukup mengamankan satu tempat di Piala Dunia,” kenangnya.

Big Phil, sebutan Scolari, berjudi untuk membawa Ronaldo ke Korea dan Jepang. Ia percaya pada kemampuan Ronaldo, meski banyak yang meragukan kondisi Ronaldo saat itu.

Benar juga, perjudian Big Phil berujung manis. Ronaldo tampil menggila dan membawa Brazil menjadi juara dunia kelima–yang sempat gagal ia raih pada 1998. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen itu dengan 8 gol, dua di antaranya dicetak di partai final melawan Jerman. Prestasi manis itu membawa Ronaldo menjadi pemain terbaik dunia 2002.

“Ini adalah momen bersejarah dalam hidup saya karena jika berkaca kembali pada cedera yang saya alami, saya tidak pernah berpikir bisa kembali dan tampil di final Piala Dunia. Satu-satunya hal yang membuat saya bisa melewati semua ini adalah cinta saya akan sepak bola. Berbagai kesulitan yang saya alami mengasah saya menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

DWI

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya