Keseruan Millenial Saat Nobar Piala AFF di Rumah Bersama Pelayan Rakyat
Dialog Sepak Bola Tanah Air
Usai nobar, para suporter belum beranjak meninggalkan kursi, mereka masih ingin mendengar ulasan maupun perbincangan menarik dengan salah satu manajer sepak bola muda tanah air, yakni Diska Resha Putra. Manajer Persikabo FC ini dengan gamblang mengangkat kondisi dan perkembangan persepakbolaan tanah air.
Pertanyaan maupun sumbang saran dari para suporter pun dijawab Diska dengan lugas. Dengan gayanya yang santai, perbincangan mengenai tata kelola persepakbolaan ini makin menambah keseruan acara Nobar.
Terkait kekalahan yang diderita Timnas Indonesia, Diska berharap untuk terus menjaga kekompakan dan kesolidan. Menurutnya menang kalah adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan yang terpenting terus menjaga rasa optimis dalam pertandingan berikutnya.
“Meskipun kalah, namun Timnas Indonesia sudah menunjukkan permainan terbaiknya. Dalam sepak bola kemenangan, kekalahan adalah hal yang wajar. Yang terpenting kita tetap kompak, tetap solid, tetap optimis, karena kalau kita tidak optimis atau pesimis, kedepannya kita tidak bisa mengevaluasi untuk jauh lebih baik lagi,” ujar Diska.
Untuk generasi millenial sendiri, Diska berharap untuk terus berupaya yang terbaik dengan hal-hal yang positif. “Tetap optimis, jangan pesimis, karena bangsa Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang baik,” tegas Diska.
Selain itu itu, para suporter mengapresiasi diselenggarakannya acara Nobar Millenial ini, salah satunya adalah Fajar (24 tahun), ia mengungkapkan sengaja datang bersama teman-temannya untuk menonton acara nobar Piala AFF ini. Fajar berharap selain menggelar acara nobar, TJ Millenials jika perlu menggelar nonton langsung squad Garuda jika berlaga di stadion GBK atau Jakarta.
“Kita berempat memang sengaja datang, daripada nonton di cafe, mending kita nobar disini (Rumah Bersama Pelayan Rakyat), siapa tau dapat door prize sepeda atau jersey,” ungkapnya sambil tersenyum.
“Kalau bisa sih, jika Timnas main di GBK, TJ Millenials bisa adakan nonton bareng langsung disana (GBK),” tuturnya.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: