Maluku, Surganya Ikan dan Benteng-benteng
Pantai
Dari Ternate, lanjut ke penjelajahan Bumi Maluku ke Ambon. Sebagai daerah kepulauan, Maluku punya banyak pantai. Dan sebagian besar, pantai-pantai di Maluku sangat indah. Salah satu pantai menawan yang tak jauh dari pusat kota Ambon adalah Pantai Natsepa. Pantai dengan hamparan pasir putih dan air yang jernih menjadikannya tempat favorit masyarakat Ambon untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga.
Selain itu di pantai ini juga terkenal dengan rujak khas Maluku, Rujak Natsepa. Yang diracik dari perpaduan buah-buah tropis Maluku. Tak hanya rujak, kudapan khas Maluku bernama papeda wajib Anda cicipi. Makanan yang terbuat dari sagu yang disajikan dengan ikan kuah kuning. Rasanya yang nikmat dan kaya protein membuatnya termasuk dalam daftar buruan wisatawan.
Di pusat Kota Ambon juga, terdapat ikon yang mesti kita kunjungi, yakni Patung Pattimura dan Gong Perdamaian. Di sini kita bisa merasakan bahwa Ambon merupakan kota yang damai dan kaya akan tradisi dan budaya yang luhur. Mengutip laman Pemerintahan Kota Ambon, daya tarik wisata yang dimiliki Kota Ambon hampir sebagian besar didominasi oleh wisata pantai yang menawan. Secara fisik Kota Ambon yang sebagian besar di kelilingi oleh perairan dan teluk, seperti Laut Banda, Teluk Ambon, Teluk Dalam dan Teluk Baguala menjadi senjata utamanya.
Selain itu, objek wisata yang juga perlu dikunjungi tentu saja Waiselaka. Kolam ini terletak di lereng perbukitan sehingga udaranya sejuk dan memiliki air yang sangat jernih. Malah saking jernihnya, kita dapat melihat langsung banyak belut dan ikan dari atas permukaan.
Bergeser ke Maluku Tenggara, tepatnya di Pulai Kei kita akan menjumpai pantai dengan pasir terhalus di dunia, Pantai Ngurbloat atau Pasir Panjang. Selain pasirnya yang halus dan putih, pantai ini juga menjadi habitat bagi penyu yang hidup di Laut Arafura.
Namun dari sejumlah pulau yang berserakan di Maluku, Kepulauan Banda salah satu yang paling menyenangkan. Di sini, keindahan alam, baik di atas maupun di bawah laut, berpadu dengan lipatan sejarah yang panjang. Pulau Gunung Api yang aktif. Pantai yang segar dan koral yang terjaga di perairan Pulau Hatta. Juga benteng-benteng dan bangunan kolonial yang angkuh. Dan Pulau Banda Besar tempat penduduk membudidayakan kerang mutiara atau bertani pala.
Perlu diingat, Banda memiliki laut terdalam di Indonesia. Tapi, dinding-dinding pulaunya menyimpan terumbu karang yang eksotik. Des Alwi, putra Banda dan anak angkat Sjahrir, mengabadikan pemandangan bawah laut Banda dan memopulerkannya sejak 1980-an, jauh sebelum Wakatobi dan Raja Ampat menjadi terkenal.
Pulau Banda adalah ikon sejarah bagi Bangsa Maluku. Karena Banda merupakan pulau penghasil rempah-rempah terbesar di Indonesia dan menyimpan banyak warisan kolonial. Selain itu rumah pengasingan Bung Hatta menambah sisi historis Banda yang menawan.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: