Connect with us

Paparkan Data Menyesatkan, Kwik Kian Gie Ditantang Debat Terbuka

Tanggapan Adinoto Soal Pernyataan Kwik Gian Gie

Sementara itu dari pantauan Fakta.News, melalui akun facebooknya Rabu, Adinoto telah menjelaskan bahwa apa yang dipaparkan Kwik itu adalah data yang salah jauh dan dapat memecah belah bangsa. Ia juga memaparkan panjang lebar tentang penggunaan BBM hingga cadangan minyak dan gas yang dimiliki Indonesia.

Adinoto juga menyayangkan sikap politisi yang memaparkan data yang salah dan bukannya menginformasikan kebenaran. Selain itu ia juga mengharapkan diskusi tentang minyak dan gas itu seharusnya berkembang lebih maju lagi, misalnya saja tentang pemanfaat energi baru terbarukan.

Berikut tulisan Adinoto A Kadir dalam akun Facebooknya:

Menjawab tulisan di thread soal Pak Kwik dan biaya produksi, processing, dan delivery hanya 10 dollar per barrel. Saya merasa tergerak untuk menuliskan lagi di FB saya. Berbeda pilihan itu biasa, tapi biasakan kita mempergunakan Internet untuk Belajar dan menggali ilmu. — Seperti saya tulis di thread komen lain sebenarnya sudah lengkap. Bahwa sejak 2002 Indonesia adalah NET IMPORTIR minyak dengan kebutuhan penggunaan BBM minimal 1,335,000 barrel per hari, sedangkan produksi kita dikurangi bagi hasil dengan operator hanya 525.000 barrel CRUDE (setelah masuk kilang hanya jadi 403.389 barrel BBM saja) jadi kita defisit harian adalah minimal 931.611 barrel perhari. Kalo yang diributin soal biaya lifting, processing, sampe delivery yang kata Pak Kwik adalah 10 dollar per barrel, itu bener-bener data yang ngawur. Saya dahulu menghormati Pak Kwik sebagai ekonom, tapi motif beliau memaparkan data yang salah jauh ini tidak baik, karena implikasinya memecah belah bangsa. Data biaya minyak itu jauh diatas 10 dollar. Range 30-40 dollar++, kecuali yang dibahas adalah Shale Oil/Shale Gas (makhluk apalagi ini, ya mohon pergunakan internet untuk belajar bukan cuma memaki-maki). Shale Oil/Gas ini teknologi baru yang baru dikembangkan 2007 dan melibatkan investasi baru dari nol yang tidak sedikit. Indonesia sebenarnya jauh kaya GAS daripada MINYAK (ini ada tulisan detail lain di FB saya). Cadangan minyak terverifikasi kita hanyalah 3,3 miliar barrel apabila diexploitasi rata-rata 800.000 barrel akan habis dalam waktu 11 tahun. apabila tidak diexplorasi ladang-ladang minyak baru (yang memakan dana yang tidak sedikit dengan tingkat keberhasilan hanya kurang dari 20%) akan selesai juga cerita kita sebagai penghasil (partial) minyak. Seharusnya para politisi yang di atas sana menginformasikan soal kebenaran, misal: Bahwa sesungguhnya kita itu lebih kaya GAS ketimbang minyak. Cadangan minyak kita hanya cukup bertahan 11 tahun saja, kecuali kita melakukan explorasi baru atau teknologi baru seperti Shale Oil/Gas, tapi cadangan gas kita mampu untuk 145 tahun ke depan. Cadangan gas kita yang terverifikasi (gas reserves) adalah yang ke 13 paling besar di dunia 101 Tcf = 101 Trillion cubic feet (1 Tcf = 1,000,000,000,000 cubic feet) yang no 1 di dunia adalah Rusia sebesar 1,688 Tcf. Potensi cadangan gas Indonesia apabila diexplorasi dengan teknologi baru seperti Shale Gas mungkin akan yang terbesar di dunia = 2,000 Tcf (unverified). Harusnya diskusi berkembang ke arah, bagaimana konversi energi salah satunya selain energi terbarukan, adalah pemanfaatan gas. Gas tidak mudah, karena membutuhkan distribusi (pipa) dan/atau alih bentuk jadi LNG (liquid natural gas) di lokasi source maupun tujuan. Coba di explore soal poin-poin ini (gas, shale gas, gas reserves in Indonesia dll). semoga bermanfaat. rapatkan barisan, buka wawasan, hindari perpecahan. Majulah Indonesia.

 

Yuch

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya