Pedagang Keliling yang Jadi Inspirator Desa Mandiri di Banyumas
Setelah dua tahun, jerih payahnya itu berhasil. Desa Langgongsari mendapatkan akses air bersih melalui kerja sama dengan Perhutani dan Dinas Cipta Karya. Program Pipanisasi dari sumber air di Gununglurah sepanjang 13 km juga mengatasi langkanya air bersih. Penyediaannya dikelola BUMDes Tirta Nala.
Sejak itu, Rasim gencar mengajak warganya, berlatih bersama, dan menyamakan pemikiran bahwa desa tanpa usaha itu tidak akan mandiri selamanya. Desa tanpa usaha, kata Rasim, akan terus mengandalkan kucuran dana dari pemerintah.
Dari situlah ia lantas mengajak warga mengelola 50 hektare tanah milik desa menjadi perkebunan kelapa. Sekarang sudah ada 600 bibit kelapa genjah yang ditanam di lahan desa seluas 2 hektare. Dari situ pula mereka bisa memproduksi gula kelapa. Bahkan di selanya, mereka juga memberi tebu utnuk peternakan sapi.
Namun upaya Rasim tidak tanpa perlawanan. Ada juga warga yang sudah terlanjur mengokupasi lahan menjadi kebun singkong. Beberapa warga umumnya keberatan dengan ide Rasim yang ingin mengintegrasikan pertanian dengan peternakan.
Ia tak menyerah. Dengan sabar Rasim menjelaskan kepada warga melalui pertemuan-pertemuan RT. Ia mengajak Ketua RT, tokoh masyarakat, serta pemuda untuk melakukan studi banding ke luar wilayah. Melihat langsung bagaimana sistem idenya bisa berjalan baik asalkan didukung penuh.
Ia ingin menjelaskan bahwa lahan bila digunakan untuk perseorangan tidak bisa memberikan manfaat lebih luas. Dari pendekatan tersebut, beberapa warga lantas sadar bahwa ada potensi besar dari integrasi pertanian dan peternakan.
Saat ini, hasil menggiurkan dari idenya memang belum maksimal. Namun Rasim dan warga Desa Langgongsari optimistis bahwa pada bulan-bulan berikutnya, desanya bisa mendatangkan pendapatan yang sesuai dengan jerih payah mereka.
Lahir: Banyumas, 16 November 1975
Pendidikan: SMAN 1 Ajibarang
Penghargaan:
– Juara 1 Lomba Perencanaan dan Pembangunan Desa Tingkat Kabupaten Banyumas 2016 pada Festival Kinerja Pembangunan
– Tokoh Inspirator Inklusi Keuangan pada Bidang Pengembangan BUMDes 2018 dari OJK
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: