Connect with us

Pengabdian dan Reputasi Elia Massa Manik di BUMN dan Swasta

Karir Elia Massa

Prestasi Elia Massa Manik dalam menangani perusahaan yang merugi bisa ditelusuri ketika menjabat sebagi CEP PT Kiani Kertas di awal tahun 2000-an. Perusahaan ini dibeli oleh pemilik baru dari BPPN di tahun 2002.  Elia Massa juga berhasil menghidupkan roda bisnis PT Kertas Basuki Rahmat Tbk.

Rekam jejak lainnya adalah ketika memimpin PT Elnusa Tbk (2011-2014), Elia berhasil melepaskan Elnusa dari utang jumbo yang membekap perusahaan. Selain itu, Elia berhasil meningkatkan likuiditas serta mendongkrak kas Elnusa sehingga memiliki dana sekitar Rp 1 triliun untuk diinvestasikan.

Rupanya prestasi Elia Massa yang kinclong ini diamati oleh manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mempercayakan Elia menangani kredit macet. Elia Massa pada Agustus 2015-April 2016 ditugaskan menyelesaikan kredit macet di bank pelat merah ini.

Meskipun latar belakangnya bukan sebagai bankir, Elia Massa berhasil mengemban tugas tersebut “Saya juga nggak ngerti, saya bukan bankir tetapi ditugaskan untuk membereskan kredit-kredit bermasalah di bank. Syukurnya, hanya sembilan bulan di sana saya bisa menghidupkan Rp 16 triliun kredit bermasalah,” ungkapnya.

Prestasi dan kinerja Elia Massa makin cemerlang tatkala pada Maret 2017 ditunjuk Kementerian BUMN sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk menggantikan Dwi Soetjipto. Saat awal mula memimpin Elia Massa dihadapi dengan tantangan bagaimana membuat solid manajemen Pertamina, selain itu juga melanjutkan langkah transformasi yang sudah dijalankan di BUMN minyak ini.

“Banyak target yang dipasang, termasuk peningkatan omset, profit, hingga membangun kemandirian energi,” ujar Elia pada pertengahan 2017 lalu.

“Tahun-tahun mendatang akan menjadi tahun sulit bagi Pertamina, khususnya bagaimana mencapai kemandirian energi, yang menjadi program besar Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Elia Massa mengungkapkan bahwa agenda besar Pertamina adalah merevitalisasi kilang minyak yang sudah ada dan membangun kilang baru. Ini memang proyek yang dinilai banyak ahli harus dilakukan mengingat sudah selama dua dasawarsa Pertamina tidak membangun kilang. Dalam sejarahnya, Pertamina terakhir kali membangun kilang besar pada 1997 di Balongan dengan nilai proyek US$ 2,5 miliar.

“Dalam tujuh tahun ke depan akan dilakukan pembangunan kilang dengan dana US$ 30 miliar,” ungkap Elia Massa.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya