Connect with us

Perekonomian Sehat, Saatnya Indonesia Berlari Kencang

Presiden memahami bila unsur kehati-hatian dalam mengelola perekonomian adalah hal yang penting, namun optimisme harus tetap dijaga. Industri perbankan misalnya, target pertumbuhan kredit tahun 2017 adalah 10-12 persen, namun realisasinya hanya 8,3 persen.

“Jangan sampai optimisme itu hilang gara-gara isu bertebaran di medsos,” ujar Presiden.

Selain itu, berbagai lembaga dunia juga melihat Indonesia memiliki masa depan yang cerah, terutama bila melihat tren kenaikan dari harga komoditas, seperti batubara dan minyak kelapa sawit.

“Tinggal kita mau bagaimana, apakah dengan ekonomi yang sehat seperti ini, kita mau berjalan santai atau ingin cepat dan berlari kencang untuk memacu pertumbuhan setinggi-tingginya agar kita bisa menyerap pengangguran untuk atasi kemiskinan dan ketimpangan yang ada,” tutur Presiden.

Pemerintah pun telah memulai program padat karya tunai atau cash for work pada tahun ini. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka pengangguran, baik di kota maupun di desa. Presiden sendiri telah melihat secara langsung pelaksanaan program ini saat berkunjung ke Jawa Tengah dan Jawa Barat beberapa waktu lalu. Sebanyak 160-170 orang dalam satu desa terlibat dalam kegiatan ini dan diberikan upah mingguan.

Dalam sambutannya, Presiden juga ingin memastikan industri keuangan turut mendorong pertumbuhan yang berkualitas.

“Contohnya di perbankan, jangan sampai kita asyik mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK), tapi pemberian kreditnya susah, terutama pengusaha kecil menengah mikro,” ujar Presiden.

Oleh karena itulah untuk meningkatkan pemberian kredit, Presiden mendukung pendirian bank wakaf mikro oleh OJK. Saat berkunjung ke Pondok Pesantren Khas Kempek di Cirebon pada 20 Oktober 2017 misalnya, OJK telah memulai membuka bank wakaf mikro di lingkungan pesantren.

“Kita akan terus buka, jadi UMKM harus diperhatikan, kalau kita ingin ketimpangan di negara kita semakin menyempit. Sekali lagi jangan sampai industri perbankan kita asyik mengumpulkan DPK tapi pemberian kreditnya susah. Atau di atas kertas, pemberian kreditnya bagus tapi hanya ke debitur yang itu-itu saja, sehingga tidak menyebar dan tidak merata. Ini yang harus kita lakukan yaitu menyebar dan merata,” ucap Kepala Negara.

Saat program sertifikasi tanah digencarkan, seringkali Presiden menanyakan kepada masyarakat terkait penggunaan sertifikat tersebut dan mendapatkan jawaban yang serupa.

“Teriaknya masih sama, disekolahkan Pak. Rakyat ngomong apa adanya. Saya hanya titip kalau mau dipakai jaminan, hati-hati, dikalkulasi,” ujar Presiden.

Dengan menjaminkan sertifikat, Presiden berharap masyarakat dapat memanfaatkan kredit untuk usaha produktif sehingga meningkatkan pertumbuhan di lapisan bawah.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya