Pertemuan Presiden Jokowi dan Wali Kota Se-Indonesia, Ini yang Dibicarakan
Kepada Wali Kota Se-Indonesia, Presiden Minta Kota Persiapkan Hadapi Industri 4.0
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengimbau kepada wali kota se-Indonesia untuk mempersiapkan dalam menghadapi industri 4.0. Menurut Presiden, industri model baru ini akan menuntut perubahan yang lebih cepat. Bahkan, 3.000 lebih cepat dari industri pertama.
“Kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sekali. Kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi menyiapkan SDM-SDM dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat,” ujar Presiden.
Dalam menghadapi industri 4.0, kota harus memahami persoalan dan tantangannya. Misalnya saja soal kecerdasan buatan (artificial intelligence), big data, dan persoalan tentang hyperspace.
“Kalau ini kita menyadari, kita akan sadar betul apa sih yang harus kita siapkan,” imbuh Presiden.
Saat ini, yang tersiap dalam menghadapi industri 4.0 adalah kota. Namun, bila perubahan tak segera diantisipasi, bisa berdampak berbahaya bagi negara.
Presiden Jokowi menjelaskan, selama empat tahun, pemerintah terus berkonsentrasi di pembangunan infrastruktur. Hal ini untuk mengejar ketertinggalan dengan dan bisa mempersiapkan di era industri 4.0. Selanjutnya, pemerintah akan fokus dalam mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia.
Dalam kesempatan itu, para wali kota yang hadir di antaranya Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wali Kota Metro Achmad Pairin, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Tengerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, dan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
Selanjutnya Wali Kota Jambi Sy Fasha, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Wali Kota Tarakan Sofian Raga, Wali Kota Probolinggo Rukmini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz
Kemudian Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Wali Kota Binjai H.M Idaham, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Dwi
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: