Connect with us

500-an Warga Asli Tembagapura Akhirnya Dievakuasi ke Timika

Pembebasan dan evakuasi di PapuaHumas Polda Papua

Papua – Sekitar 500-an warga asli Papua yang terjebak di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, sudah dijadwalkan akan dievakuasi ke Timika hari ini, Senin (20/11).

Hal ini dikonfirmasi Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Timika. Ia mengatakan diperkirakan sebanyak 500-an warga tersebut akan tiba di Timika sekitar pukul 13.00 WIT dengan menggunakan 12 unit bus dengan pengawalan ketat anggota Satuan Tugas Penanganan KKB.

Masih kata Boy, sejak Sabtu-Minggu kemarin, tim Satgas juga telah melakukan pendalaman tentang masyarakat di Banti. Tak lama kemudian mereka akhirnya meminta kepada satgas terpadu untuk merelokasi sementara warga Banti karena beberapa masalah.

“Relokasi sementara ini karena beberapa alasan seperti pelayanan kesehatan, layanan pendidikan yang tidak berjalan ketersediaan logistik, dan penanganan psikis akibat tindakan KKB kepada masyarakat,” kata Boy.

Adapun semua hal terkait kesiapan evakuasi juga sudah dikoordinasikan dengan Pemkab setempat, termasuk persoalan pendidikan anak-anak yang ikut dievakuasi nantinya. Harapannya, proses evakuasi dapat berjalan lancar dan ketika warga yang dievakuasi tiba di Timika dapat ditangani dengan baik, termasuk persoalan kesehatan dan psikis warga.

Sebelumnya, sebanyak 344 warga non Papua dan belasan warga orang asli Papua di kampung Kimbeli dan Longsoran telah dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus yang dilakukan dengan pengawalan ketat anggota keamanan pada Sabtu (18/11) malam.

Mereka kemudian diserahkan dari pihak Kepolisian kepada Pemkab setempat dan seterusnya diserahkan kepada masing-masing ketua paguyuban untuk pemulangan kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan sekitar seratusan warga asal Pulau Jawa yang dievakuasi diagendakan akan pulang ke kampung halaman namun masih dalam pengurusan.

“Pada intinya, kami lihat kondisi mereka baik, namun di antara mereka ada yang mendapat perawatan kesehatan lebih dan sudah ditangani oleh petugas kesehatan,” kata Boy.

Ada Intimidasi
Evakuasi ini tak cuma di Kampung Banti, tapi juga yang bermukim di Kimbeli dan Utikini yang masih dalam Ditrik Tembagapura. Awalnya warga tak ingin dievakuasi. Namun setelah adanya intimidasi dari kelompok bersenjata, permintaan evakuasi baru terungkap.

Meski sudah ada permintaan, sempat ada penundaan realisasi karena mereka menyatakan akan berembuk dulu dengan tokoh masyarakat lainnya mengingat mereka adalah penduduk asli di kawasan itu.

“Satgas pada prinsipnya siap membantu dan mengamankan proses evakuasi sehingga masyarakat dapat merasa aman,” terang Boy yang mengaku masih berada di Tembagapura.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya