PDI-P: 80 Persen Suara Bali Sulit Tapi Realistis
Bali – Optimisme tim pendukung Joko Widodo dan Maruf Amin bisa menang dalam Pemilihan Presiden 2019 makin besar. Terbaru, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Perjuangan bahkan menargetkan kemenangan 80 persen suara Bali.
Sikap Optimistis tersebut kembali diserukan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat membuka Rapat Koordinasi Daerah DPD PDI Perjuangan Bali, di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Minggu (21/10).
“Bali secara khusus mendapat penghormatan dari Ibu Ketua Umum, di Bali lah dideklarasikan Pak Jokowi kembali diusung sebagai capres. Karenanya, target suara nanti untuk Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin minimal 80 persen,” katanya, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Meski demikian pihak PDI-P sendiri sebenarnya mengakui target tersebut terbilang berat. Namun mereka mengklaim hal itu masih tergolong realistis.
- Bantah Tuduhan Anti-Islam, Jokowi Kembali Masuk Daftar Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia
- Target Kemenangan Jokowi-Maruf: 80 Persen di Jateng dan Bali, serta 75 Persen di Jatim
- Hasto: PDI Perjuangan Menargetkan 80 Persen Kemenangan untuk Jokowi-Ma’ruf di Bali
Target bisa saja tercapai selama mesin partai menjaga soliditasnya dan bergotong royong. Terlebih kubu lawannya kerap kali justru menunjukkan ketidakkompakkannya.
Di hadapan para kader, komitmen bersinergi ditekankan. Baik di struktural partai, di ekskutif, dan yang menjadi caleg, Hasto mengajak semua harus memadukan gerak agar tidak terjadi gesekan di internal.
Dan hal yang juga harus menjadi perhatian, kata Hasto, bagaimana partai bisa menarik suara kelompok milenial yang jumlahnya sangat signifikan.
“Partai harus bisa memasukkan nilai ideologis dengan cara yang kreatif ke generasi milenial agar mereka mau berjuang bersama-sama dengan PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Di kesempatan yang sama, Eriko Sotarsuga dalam sambutan rakerda mengatakan kemenangan di Bali, baik untuk Pileg maupun Pilpres, menyangkut kebanggaan dan harga diri partai.
Dari situlah ia mengingatkan semua jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Bali harus sadar bahwa gotong royong itu penting untuk mewujudkan kemenangan.
“Di sini, PDI Perjuangan memang mendominasi, tetapi itu jangan membuat kita lengah. Kita tetap harus kerjasama antar kader dan antar caleg,” ucapnya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: