Harga Minyak Tertinggi dalam Dua Tahun Didorong Ketegangan Timur Tengah
New York – Pada akhir perdagangan Senin, minyak bertahan dalam kisaran ketat, setelah sempat menguji level yang lebih rendah, dengan dukungan dari ketegangan Timur Tengah yang diimbangi oleh meningkatnya produksi Amerika Serikat.
Patokan internasional, harga minyak mentah Brent turun 36 sen atau 0,6 persen menjadi USD63,16 per barel.
Patokan Amerika, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik dua sen menjadi USD56,76 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (13/11) atau Selasa (14/11) dini hari WIB.
Pekan lalu, Brent naik menjadi USD64,65 per barel, level tertinggi sejak Juni 2015, dan WTI mencapai USD57,92, tertinggi sejak Juli 2015.
Situasi ketegangan di Timur Tengah telah mendukung pasar, terlepas dari kekhawatiran bahwa outputdapat meningkat lebih jauh. “Peningkatan oleh Arab Saudi untuk memproduksi lebih dari 10 juta barel per hari akan terdaftar lebih banyak,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital. “Ini adalah tingkat risiko geopolitik yang baru.”
Aksi bersih-bersih dalam kepemimpinan Arab Saudi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, bulan ini, adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas politik produsen minyak terbesar di kawasan tersebut.Dari sisi penawaran, ketegangan di Timur Tengah menimbulkan prospek gangguan, kata para pedagang.
Kekhawatiran regional lainnya termasuk perang di Yaman dan meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran juga menjadi perhatian investor.
Para pedagang mengatakan belum jelas apakah gempa kuat yang menghantam Iran dan Irak, Minggu, mempengaruhi produksi minyak di kawasan ini.
Akhir pekan lalu, Bahrain mengatakan ledakan yang mengakibatkan kebakaran pada jaringan pipa minyak utamanya, Jumat, disebabkan oleh sabotase, yang menghubungkan serangan tersebut ke Iran. Namun Iran membantah turut berperan dalam insiden tersebut.
Para pedagang juga mengatakan harga minyak mentah mendapatkan dorongan dari penurunan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC ) dan Rusia, yang memberikan kontribusi terhadap penurunan signifikan dalam mengatasi kelebihan pasokan yang telah membebani pasar sejak 2014.
OPEC memperkirakan permintaan minyaknya lebih tinggi pada 2018 dan mengatakan kesepakatan pemotongan produksi dengan produsen saingannya telah mengurangi kelebihan minyak dalam penyimpanan, mengarah ke pasar global yang lebih ketat tahun depan. Namun, juga menunjukkan bahwa produksi Saudi meningkat di atas 10 juta barel per hari.
Tingkat persediaan yang dipegang oleh industri di atas rata-rata lima tahun “telah turun lebih dari 50 persen pada 2017, dengan persediaan saat ini sekitar 160 juta barel,” kata konsultan Timera Energy. “Jika tren saat ini terus berlanjut, persediaan kemungkinan akan kembali ke rata-rata lima tahun pada tahap tertentu di 2018,” paparnya, sambil menambahkan bahwa permintaan yang kuat juga membantu mengurangi kelebihan pasokan.
OPEC berupaya untuk mendorong stok ke tingkat rata-rata lima tahun.
Di sisi lain, produsen Amerika menambahkan sembilan rig minyak pada pekan lalu, lompatan terbesar sejak Juni, meningkatkan jumlahnya menjadi 738, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes, Jumat.
Jumlah rig turun pada Agustus, September dan Oktober, namun kenaikan minggu lalu merupakan yang kedua dalam tiga pekan, mengindikasikan bahwa industri minyak Amerika cukup nyaman untuk beroperasi pada harga saat ini.
J. Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: