Edward Snowden Ungkap Cara Arab Saudi Melacak Khashoggi.
Moskow – Mantan Intelijen AS, Edward Snowden ungkap cara Arab Saudi melacak Jurnalis Senior Saudi, Jamal Khashoggi. Harian Anadolu Agency (08/11/18) melansir pernyataan Snowden melalui Video Call soal penggunaan program komputer bernama Spyware Pegasus sebagai cara Saudi temukan Khashoggi.
Spyware Pegasus merupakan sebuah program keamanan siber NSO Group yang berbasis di Israel. Sekali terpasang di komputer, Pegasus mampu mengakses informasi pemilik komputer/gadget yang kemudian akan mengirimkan informasi tersebut ke lokasi tertentu.
Edward Snowden juga mengungkap bahwa program Pegasus diperjual belikan ke sejumlah pemerintahan negara untuk mengakses informasi musuh. Mantan staff CIA tersebut juga mengungkap bahwa otoritas Saudi telah mengetahui rencana Khashoggi yang hendak menyambangi Kedutaan Arab Saudi di Istanbul, Turki.
“Saudi, tentu saja, tahu bahwa Khashoggi akan pergi ke Konsulat (di Istanbul, Turki), karena dia memiliki temu janji. Tapi bagaimana mereka tahu tujuan dan rencana-rencananya?” ungkap Snowden.
Menurut keterangan Kejaksaan Istanbul, terdapat bekas cekikan sebelum Khashoggi tewas dimutilasi oleh intelijen Saudi 2 Oktober lalu. Lokasi jenazah Khashoggi juga belum ditemukan meski otoritas Saudi sudah mengatakan bahwa Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana.
Edward Snowden: Smartphone Teman Khashoggi Bantu Temukan Khashoggi
Edward Snowden mengatakan bahwa smartphone teman Khashoggi terinfeksi program pegasus. Snowden sendiri tidak ingin menyebut siapa nama teman Khashoggi. Mantan kontraktor NSA tersebut hanya mengatakan bahwa teman Khashoggi sedang berada di Kanada saat ini.
“Kebenarannya adalah mereka mengejar beberapa sahabatnya (Khashoggi-red) melalui sebuah program yang diciptakan oleh perusahaan Israel”
Belakangan terungkap oleh institusi riset Kanada, Citizen Lab bahwa pemilik Smartphone teman Khashoggi bernama Omar Abdulaziz. Omar sendiri berstatus sebagai warga negara tetap di Kanada.
“Kami memiliki keyakinan tinggi bahwa telepon selular Omar Abdulaziz, seorang aktivis Saudi dan permanent resident Kanada, ditargetkan dan diinfeksi dengan spyware Pegasus milik NSO Group” ungkap Citizen Lab.
Baca Juga:
- Bodoh bila Berita Asia Sentinel Dianggap Operasi Intelijen Negara
- Ini Kronologi Penangkapan Rizieq Shihab oleh Kepolisian Arab Saudi
- Presiden Jokowi Singgung Soal Khashoggi di Depan Menlu Arab Saudi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: