Ditaksir Laku Setengah Miliar Rupiah, Surat Lamaran Kerja Steve Jobs Akan Dilelang
Los Angeles – Formulir lamaran kerja yang diisi oleh pendiri Apple, Steve Jobs, empat dekade yang lalu akan dilelang bulan depan, Reuters melaporkan Jumat (23/2/2018). Dalam surat tersebut, tercermin cita-cita pendiri Apple itu untuk bekerja dalam bidang teknologi dan desain.
Lamaran satu halaman yang dibuat tahun 1973 tersebut diperkirakan bisa terjual seharga USD50 ribu atau sekitar Rp683 juta. Demikian dikatakan pihak RR Auction, rumah lelang di Boston, Kamis (22/2/2018).
Dalam lamaran, Jobs mencantumkan namanya sebagai “Steven Jobs” dan alamatnya “reed college”, perguruan tinggi di Oregon tempat dia pernah kuliah. Uniknya, dalam surat juga ditemukan banyak kesalahan ejaan dan tanda baca.
Pada bagian “Keahlian Khusus,” Jobs menulis “teknologi atau desain teknik digital dari Bay dekat Hewitt-Packard”, merujuk pada perusahaan teknologi perintis asal California, Hewlett Packard. Namun, di dokumen tersebut tidak tercantum Jobs melamar untuk posisi apa.
Jobs dalam surat lamaran tersebut menyatakan memiliki surat izin mengemudi, dia mengatakan bahwa aksesnya untuk transportasi adalah “mungkin, tapi tidak memungkinkan.” Di samping kolom “Telepon:” ia menulis “tidak ada.”
Selain surat lamaran pekerjaannya, dua barang milik Jobs yang juga akan dilelang adalah buku petunjuk teknis Mac OS X yang ditandatangani Jobs pada 2001 dan bernilai USD25 ribu berkisar Rp341 juta . Selain itu ada kliping koran 2008 dengan tajuk “iPhone Baru, Lebih Cepat akan Dijual Seharga USD199.”
Ketiga barang Jobs ini merupakan bagian dari penjualan barang-barang budaya pop oleh RR Auction pada 8-15 Maret mendatang.
Jobs dan rekannya, Steve Wozniak, mendirikan Apple tahun 1976. Jobs yang meninggal karena kanker pada 2011 dalam usia 56 tahun hingga saat ini masih dianggap salah satu orang paling berpengaruh dan menginspirasi dalam perkembangan teknologi.
Ia punya banyak penggemar dari seluruh dunia. Tak heran dalam lelang kalo ini, RR Auction optimis barang-barang peninggalannya bakal terjual dengan harga tinggi.
Monica
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: