Ekspor Patung dan Cinderamata Berbahan Kayu dari Bali Meningkat
Denpasar – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekspor patung Bali dan aneka jenis cinderamata berbahan baku kayu mencapai 5,03 juta dolar selama Maret 2018.
Capaian ini berarti meningkat 837.467 dolar AS atau 19,94 persen dibandingkan dengan Februari 2018 yang tercatat 4,19 juta dolar AS.
“Namun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, perolehan devisa tersebut meningkat 307.338 dolar AS atau 6,50 persen. Maret 2017 pengiriman aneka jenis patung menghasilkan 4,72 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, di Denpasar, Minggu (20/5).
Baca Juga: Jokowi: Ekspor Tunjukkan Ketangguhan Ekonomi Indonesia
Ia mengatakan hasil sentuhan tangan-tangan trampil perajin dan seniman Bali mampu memberikan kontribusi sebesar 8,53 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 59,04 juta dolar AS selama Maret 2018.
Ini berarti meningkat 13,78 juta dolar AS atau 30,46 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 45,26 juta dolar AS.
Namun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, total ekspor Bali tersebut meningkat 7,11 persen atau 13,71 persen. Sebab nilai ekspor Maret 2017 hanya tercatat 51,92 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan patung dalam berbagai bentuk dan ukuran hasil kreativitas seniman dan perajin Bali merupakan salah satu dari lima komoditas andalan Bali yang menembus ratusan negara di belahan dunia.
Adapun empat komoditas lainnya yang juga menembus pasaran luar negeri ada dari produk ikan dan udang sebesar 25,51 persen. Lalu menyusul produk perhiasan (permata) 15,88 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 15,16 persen. Juga produk perabot dan penerangan rumah sebesar 5,45 persen.
Adi Nugroho menjelaskan pasar Amerika Serikat menyerap paling banyak hasil kerajinan patung yakni 18,33 persen. Menyusul kemudian Spanyol 8,77 persen, Prancis 8,61 persen, Jepang 4,69 persen dan Australia 3,74 persen.
Selain itu juga menembus pasaran China 1,07 persen, Hong Kong 0,07 persen, Singapura 1,57 persen, Jerman 3,69 persen. Lalu sisanya 46,01 persen ke berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Tak Cuma di Gianyar
Seperti diketahui, sentra kerajinan pengembangan patung dan aneka jenis cenderamata berbahan baku kayu terdapat di Kabupaten Gianyar. Sebagian besar masyarakat pedesaan di daerah itu menggeluti usaha kerajinan kreatif tersebut.
Melihat peluangnya yang sangat menjanjikan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, usaha tersebut kini dikembangkan di tujuh kabupaten dan satu kota lainnya di Bali.
“Namun tidak semata-mata membuat patung saja, juga aneka jenis cenderamata lainnya yang unik dan menarik yang sangat diminati konsumen luar negeri,” ujar Adi.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: