Cerita Jokowi dan Rumah Kayu di TEI 2018
Tangerang – Presiden Joko Widodo terhenti sejenak. Ada yang menarik perhatiannya saat melihat salah satu anjungan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2018. Anjungan itu memamerkan bermacam desain arsitektur berbahan dasar kayu ringan, salah satunya rumah kayu.
Empunya anjungan, Setyo Wisnu Broto, pun berkesempatan mengobrol dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Ia bilang Presiden sempat bertanya mengapa selama ini kayu ringan Indonesia hanya dibuat menjadi komoditas saja sehingga harganya di pasar selalu terombang-ambing.
Setyo mengamini. Pria yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Indonesia Light Wood Association (ILWA) itu pun diberi saran dari Presiden untuk tak berhenti berinovasi.
“Beliau mengharapkan ada inovasi baru yang berbeda. Memberikan added value yang jauh lebih tinggi. Alhamdulillah kami dari ILWA mulai melakukan satu perubahan-perubahan besar dan perubahan-perubahan besar itu kita lakukan dalam bentuk inovasi end product dari kayu ringan atau light wood,” ujarnya.
Baca Juga:
- Jokowi: Produk-Produk Daerah Buatan PKK Punya Potensi Ekspor
- Presiden Dorong Perempuan Pengusaha untuk Ekspor Produknya
- Neraca Perdagangan Indonesia Alami Surplus, Kinerja Ekonomi Membaik
Ya, salah satu end product dari kayu ringan yang diminati oleh Presiden adalah rumah. Selain anti rayap, Setyo menuturkan, rumah ini juga didesain tahan gempa.
“Kalau sudah _di-treatment_ itu bisa tahan 10 tahun,” lanjutnya.
Kepada Setyo, Presiden pun menyarankan agar rumah kayu ini dibuat di kawasan-kawasan wisata. Hal ini bisa membuat pertumbuhan kawasan pariwisata di Indonesia menjadi jauh lebih cepat.
“Karena membangun resort bintang 5 dengan kayu ringan dan kemudian murah itu akan sangat mempercepat proses investasi,” kata Setyo.
Obrolan ringan Jokowi dengan pengusaha kayu ringan tersebut menjadi salah satu warna dari ramainya TEI 2018 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten. Pameran dagang berskala internasional terbesar di Indonesia ini resmi dibuka Presiden Joko Widodo pada Rabu, 24 Oktober 2018 kemarin.
Dalam pameran TEI ke-33 ini, ditampilkan sebanyak 300 produk dan jasa, mulai dari kuliner, kerajinan, furnitur, produk industri kreatif, hingga industri strategis.
Di anjungan kayu ringan tadi, Presiden yang didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Rombongan sempat melihat beberapa furnitur yang juga terbuat dari kayu ringan. Bahkan, mereka tampak duduk bersama di sebuah meja makan. Obrolan ringan diselingi tawa memperlihatkan mereka menikmati suasana di anjungan tersebut.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: