Ketika Fenomena Salju Dieng Jadi Buruan Wisatawan dan Ditangisi Petani
Banjarnegara – Cuaca ekstrem yang melanda dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, rupanya jadi fenomena tersendiri. Sejak Kamis (5/7) sampai sekarang, suhu udara di daerah tersebut sempat turun hingga 3 derajat Celcius. Salju Dieng pun jadi magnet wisata.
Ya, kabut putih tebal menyerupai salju menyelimuti daerah tersebut. Fenomena alam membeku tersebut bernama bun upas. Biasanya merusak ratusan hektare tanaman kentang. Saat itu pula petani biasanya merugi.
“Suhu udara mulai menurun sejak Kamis (5/7/2018) malam. Tahu-tahu tadi pagi saat hendak ke Masjid, warga melihat ada es tanah dan genting,” ujar salah seorang warga Dieng.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Korban Gempa Banjarnegara
Meski begitu, penurunan suhu udara menurutnya sudah menjadi hal yang biasa. Memang penurunan suhu kali ini terbilang ekstrem. Pasalnya kabutnya saja sampai membeku.
“Biasanya embun (kabut) tidak sampai membeku. Kali ini, embun sampai membeku hingga merusak tanaman kentang,” tuturnya.
Sementara itu, bun upas juga terjadi di wilayah Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Hanya di daerah tersebut tidak separah yang terjadi di Dieng.
“Suhu udara tadi malam (Kamis, 5/7/2018) sangat dingin. Pakai baju dan jaket empat lapis masih terasa dingin. Pagi harinya terlihat embun tipis yang membeku di atap rumah,” ujar Ana,38, warga Dusun Kalilembu, Desa Dieng Wetan.
Namun Jumat (6/7) kemarin, udara berangsur menghangat. Namun itu pun hanya pada siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB.
Warga yang berdatangan juga tetap memakai baju tebal dan jaket karena masih merasakan dingin.
Ya, benar saja, fenomena alam berupa munculnya salju ini spontan saja menyita perhatian banyak orang. Termasuk ratusan wisatawan dari berbagai daerah.
Sejak Sabtu (7/7) kemarin saja, tepatnya pagi-pagi, wisatawan berbondong-bondong menuju kawasan Kompleks Candi Arjuna yang berada di Dataran Tinggi Dieng.
Mereka tahu tentang fenomena suhu dingin di Dieng. Namun dalam tiga hari terakhir, cuaca ekstrem tak menyurutkan niat mereka untuk datang.
Malahan suhu yang berkisar antara 0 hingga 7 derajat celcius saat malam hari pun jadi buruan wisatawan. Embun-embun air yang menempel pada rumput dan dedaunan yang berubah menjadi butiran es malah dicari.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: