Polisi Bandung Tangkap Pelaku Penghinaan dan Ujaran Kebencian Terhadap Ibu Negara
Bandung – Kemajuan teknologi dan komunikasi yang diiringi dengan akses informasi yang hampir tak terbatas ternyata saat ini tak lantas membuat masyarakat bijak menyikapi hal tersebut di era keterbukaan saat ini.
Maraknya ujaran kebencian yang bernada SARA dan cenderung provokatif kerap mewarnai laman situs dan media sosial. Padahal sudah banyak pelaku yang menebar konten-konten negatif ini yang sudah dtangkap maupun dihukum atas perilakunya yang tidak bertanggungjawab. Namun hal tersebut tidak membuat jera sebagian masyarakat atau kelompok yang sampai saat ini masih saja memainkan isu-isu ini untuk mengadu domba atau membenturkan masyarakat kearah konflik horizontal.
Yang terbaru adalah tertangkapnya Asma Dewi yang merupakan bagian dari Presidium 212, ia ditangkap atas dugaan menyebar konten ujaran kebencian serta diduga mengalirkan dana ke kelompok Saracen.
Kini pihak Polrestabes Bandung kembali menangkap seorang pelaku baru lagi, yang juga melakukan penyebaran ujaran kebencian terhadap Ibu negara yakni Iriana Joko Widodo.
Adalah Dodik Ihwanto seorang Mahasiswa, kelahiran Palembang, 15 November 1996, yang beralamat di Jl. Jepang KM 11 No 1088 Kec. Alang alang lebar kota Palembang. Dodik ditangkap berdasarkan postingannya pada 7 September 2017, yang mengunggah konten penghinaan terhadap Ibu Negara di sebuah akun instagram @warga_biasa yg memposting gambar ibu Iriana Jokowi dengan tulisan “Ibu ini seperti p**** pakai jilbab hanya untuk menutup aib”.
Setelah dilakukan penyelidikan pada hari Jum’at (8/9/2017), pihak kepolisian pun mengamankan seseorang bernama Dani Widya di daerah Laswi kota Bandung. Sebagai saksi, Dani pun dimintai keterangan mengenai keberadaan Dodik ini yang ternyata tinggal di Palembang.
Selanjutnya pada hari Sabtu (9/9/2017) yang lalu, pihak kepolisian yang dipimpin Kasat Reskrim AKBP Yoris Marzuki bersama Team, berangkat ke Palembang guna melakukan penangkapan terhadap Dodik Ihwanto. Dan pada hari Senin tanggal (11/9/2017) sekitar pukul 20.00 WIB, polisi langsung melakukan penangkapan di rumah orang tuanya di Jalan Jepang KM 11 no 1088, Kecamatan Alang-alang lebar, kota Palembang.
Dari penangkapan tersebut pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti 2 buah HP berikut sim card. 1 buah bendera HTI. 1 buah gantungan kunci HTI.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: