Connect with us

Setelah Kioson, Giliran M Cash Ingin Melantai di Bursa

Ilustrasi

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan setidaknya ada dua perusahaan di sektor e-commerce yang akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini. Sebelumnya, PT Kioson Komersial Indonesia sudah memastikan aksi korporasi akan dilakukan Oktober mendatang. Satu lagi perusahaan berbasis digital yang bakal melantai di bursa adalah M Cash.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, baik Kioson dan M Cash akan melakukan IPO tahun ini. Dua-duanya sama-sama merupakan startup yang baru dirintis. Namun Hidayat mengungkapkan, lantaran belum ada aturan IPO khusus perusahaan rintinsan, termasuk e-commerce, maka keduanya akan mengikuti aturan yang sudah ada dan berlaku saat ini.

“Belum ada aturan khusus yang diberikan kepada mereka,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/9), kemarin.

Adapun jika mengacu peraturan yang ada, maka kedua perusahaan tersebut akan dimasukkan ke sektor retail. Hal ini dipilih karena jenis usaha mereka memang seperti retail dalam versi digital. Bahkan barang-barang yang dijual pun merupakan barang-barang retail kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Tidak dimasukkannya perusahaan e-commerce ke dalam sektor teknologi karena klasifikasinya sendiri berdasarkan pendapatan terbesar. “Nah, pendapatan terbesar mereka dari retail,” ujar Samsul.

Hadirnya Mcash setelah Kioson ini, menurut Samsul, akan menarik minat perusahaan sejenis lainnya. Namun Samsul mengaku belum bisa memberitahu siapa dan kapan aksi korporasi tersebut dilakukan. Dirinya hanya memastikan bahwa akan ada startup hasil binaan BEI yakni dari IDX Incubator yang disiapkan melantai di bursa.

Terlepas dari itu, aksi Kioson dan M Cash jelas akan jadi perhatian besar. Sebelumnya, Kioson telah melakukan paparan publik terlebih dulu terkait aksi IPO yang akan dilakukannya. Perusahaan ini merupakan startup pertama yang melantai di bursa dengan target perolehan dana segar sebesar Rp45 miliar.

Jasin Halim, Direktur Utama Kioson, mengatakan pihaknya memutuskan mencari pendanaan di pasar modal karena enggan melepas mayoritas kepemilikannya ke perusahaan modal ventura. “Banyak Venture Capital yang maunya investasi mayoritas. Kami belum siap, makanya kami memilih jalur IPO,” kata Jasin.

Adapun jumlah saham Kioson yang ditawarkan sebanyak 150 juta lembar atau 23,07 persen dari total modal yang ditempatkan dengan rentang harga Rp280-300 per lembarnya. Dari situlah Kioson menargetkan mendapat dana segar sebesar Rp42-45 miliar.

Dana tersebut pun diklaim akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Meski diungkapkan akan melantai pada Oktober, penawaran awal saham (book building) sudah dilakukan pada 7-11 September 2017 dengan Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter alias penjamin emisinya.

M Cash
Beda dengan Kioson, PT M Cash Integrasi akan melepas sebanyak 25% saham kepada pemodal publik. Aksi ini diharapkan mampu meraup dana segar dari pasar modal senilai Rp300 miliar.

M Cash merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) yang bergerak di bidang transaksi digital mulai dari pulsa, tiket konser, token listrik, hingga pembayaran tagihan. Kresna melalui PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) bertindak sebagai pemilik 17,6% saham M Cash.

Direktur Kresna Investama Suryandy Jahja mengatakan, pihaknya optimitis pencatatan saham M Cash dapat direalisasikan pada November 2017. Meski belum menggelar public ekspose ataupun bookbuilding, persiapan IPO M Cash Integrasi tetap berjalan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan roadshow ke Singapura terkait rencana aksi korporasi dari M Cash Integrasi.

“IPO saham M Cash Integrasi membidik dana hingga Rp300 miliar dengan target melepas sebanyak 25% saham. Sejauh ini, kami terbuka terhadap mitra strategis yang mau masuk dan banyak mitra strategis maupun funds telah menyatakan ketertarikannya masuk M Cash,” ujarnya.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya