Aburizal Bakrie Ajak Semua Kader Golkar All Out Menangkan Jokowi-Maruf
Jakarta – Partai Golkar diminta all out dalam memenangkan Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019 nanti. Hal ini pun diserukan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie. Menurutnya, baik yang masuk tim kampanye nasional maupun tidak, harus tetap total memenangkan Jokowi.
Sikap all out yang dimaksud Ical, sapaannya, adalah aktif berkontribusi. Selain di Pilpres, ia pun mengajak semua pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai dan para kader yang tidak tergabung dalam tim sukses pilpres, agar konsentrasi penuh menghadapi Pileg 2019 nanti.
“Karena perolehan suara 2019 menyangkut kehormatan, posisi politik dan masa depan Partai Golkar,” kata Aburizal, dalam siaran persnya, Senin (24/9).
Baca Juga:
- Ketum Golkar Tanggapi Aksi Walk Out SBY saat Pawai Kampanye Damai
- Ketua Umum Golkar Pastikan Tak Ada Kampanye Hitam dalam Memenangkan Jokowi-Ma’ruf
- Golkar Siap Mengamankan Jawa Barat untuk Jokowi
Aburizal juga memberikan arahan agar DPP melalui Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) segera melakukan konsolidasi. Selain itu juga mobilisasi total seluruh unsur keluarga besar Partai Golkar. Termasuk juga para kader senior.
Hal ini, menurutnya, agar upaya pemenangan bisa berjalan efektif dengan hasil maksimal.
“Dewan Pembina PG memberikan petunjuk bahwa salah satu upaya yang hendaknya dilakukan adalah reposisi atau pemantapan kembali posisi Partai Golkar di mata masyarakat,” ujarnya.
“Sikap kritis obyektif konstruktif agar kembali mengemuka sebagai bagian dari pemihakan terhadap rakyat, dalam hal ini Fraksi Partai Golkar DPR sebagai ujung tombak partai mempunyai peran yang sangat penting,” sambung Ical dalam rilisnya.
Aburizal Bakrie yang juga biasa disapa ARB mengatakan upaya lainnya dalam memantapkan kembali posisi Partai Golkar supaya DPP dapat mengartikulasikan dan merumuskan isu-isu besar strategis.
Tentunya isu yang menjadi perhatian masyarakat terkait dengan kepentingan rakyat secara langsung dan kepentingan negara.
“Dewan Pembina PG menyarankan agar konsolidasi dan mobilisasi vertikal hendaknya terus dilakukan, ketua umum agar secara intens dapat mengunjungi DPD kabupaten/kota untuk memberikan semangat perjuangan kepada para kader di akar rumput,” katanya.
Dewan Pembina Partai Golkar, lanjut Ical, berpendapat bahwa situasi dan perkembangan keadaan perekonomian kurang baik, terutama sebagai akibat dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
“Sehubungan dengan itu, Dewan Pembina PG menyarankan agar situasi dan perkembangan tersebut hendaknya disikapi secara kritis obyektif oleh DPP PG dan seraya tampil di depan mengambil inisiatif mencari solusi,” tuturnya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: