Ada Ari Soemarno di Balik Pencopotan Dwi Sutjipto dan Elia Massa Manik
Dengan lihai Elia melakukan langkah langkah efisiensi, mengurangi posisi direktur sehingga mengurangi gerbong manajemen yang tidak efektif, mengurangi biaya produksi dan habis habisan menaikkan tingkat produktivitas perkebunan. Efisiensi ini ternyata berhasil, dan catatan inilah yang membuat Presiden Jokowi mengambil keputusan untuk memilih Elia Massa Manik sebagai Dirut Pertamina sekaligus membuat kecewa Ari dan Rini.
Masuknya Elia Massa Manik ke dalam manajemen Pertamina, ditandai dengan satu hal. Wawasannya yang visioner tentang arah Pertamina dalam 20 tahun ke depan. Ia melihat cadangan minyak Indonesia hanya cukup 10 sampai 15 tahun, ini artinya Pertamina harus mencari cadangan minyak baru di seluruh penjuru Nusantara, eksplorasi menjadi politik utama kebijakan besar di Pertamina, agar mengurangi impor minyak. Bila eksplorasi tidak berhasil dilakukan, maka sudah menjadi takdir sejarah Indonesia akan bergantung banyak dengan Minyak Impor, dan bila ini terjadi gagal cita-cita Indonesia untuk berdaulat di bidang energy.
Elia Massa Manik membuat road map strategy kedaulatan energy, namun dibalik langkah Elia membuat Road Map itu tersimpan langkah penting yaitu meniadakan peran calo calo minyak impor yang berkumpul di ISC (Integrated Supply Chain) bentukan Ari Soemarno. Elia ingin mengembalikan kembali Pertamina sebagai satu satunya pengimpor minyak bukan lagi lewat para makelar makelar minyak. Disini Elia membuat skema terbuka dan bisa diakses masyarakat luas soal impor minyak, karena bila impor minyak dilakukan tertutup dan dimainkan lewat banyak tangan, maka keamanan energy rakyat banyak terancam.
Penghapusan makelar makelar impor minyak menjadi agenda utama Elia Massa Manik, disitu Elia juga tidak memberikan ruang bagi Ari Soemarno. Seluruh proyek proyek Ari Soemarno yang cenderung tidak benar dibereskan. Penertiban proyek proyek Ari Soemarno dilakukan dengan tegas seraya memperkuat Pertamina sebagai penghasil minyak baik konvensional maupun energy terbarukan.
Di Blok Mahakam, Pertamina mampu mengelola pengeboran langsung, ini artinya di sektor hulu diperkuat, dalam kasus Blok Mahakam Pertamina menunjukkan bukti bahwa bisa menjalankan pengerjaan pengeboran minyak.
Lalu ekspansi ekspansi ke ladang-ladang minyak baru, ia juga menjaga aset-aset Pertamina sehingga secara aset, Pertamina memiliki aset di 12 negara : Malaysia, Algeria, Irak, Perancis, Italia, Kanada, Gabon, Tanzania, Kanada, Myanmar, Namibia dan Kolombia.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: