Ahli Konservasi dan Restorasi Benda Bersejarah
Jangankan namanya, profesinya saja tak populer. Namun siapa sangka seorang ahli konservasi dan restorasi ternyata sangat penting dan dibutuhkan.
Dia adalah Andia Sumarno, seorang pensiunan pegawai Pusat Konservasi Cagar Budaya yang sebelumnya bernama Balai Konservasi. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Restorasi dan Reservasi Balai Konservasi DKI Jakarta.
Dalam bahasa sederhana, Andia adalah seorang perawat benda-benda kuno dan bersejarah. Profesi yang bukan jadi jawaban favorit saat ditanyakan soal cita-cita ke anak kecil.
Saat ini jumlah ahli konservasi di Indonesia terbatas, hanya enam orang. Andia merupakan satu-satunya yang bisa mengerjakan konservasi organik ataupun anorganik, seperti logam dan batu.
Sementara teman-teman lainnya lebih spesialisasi ke logam, kayu, dan bangunan. Beberapa yang lain ada juga yang ke tekstil dan lukisan.
Rupanya, ia tidak sengaja menjadi ahli konservasi. Sejak lulus SMA, ia sudah bekerja dan ditempatkan di Museum Tekstil Jakarta. Nah, saat ini Andia tengah ada proyek konservasi logam di sana.
Awal-awal menjadi pegawai negeri, Andia kerap ditugaskan mengikuti berbagai lokakarya terkait konservasi koleksi museum. Kini, ia sering diminta mengajar di sana-sini soal konservasi. Namun ya tetap saja sedikit orang yang mau jadi sepertinya.
Ilmu konservasi memiliki pakem dan aturan dasar yang wajib diikuti. Misalnya, untuk konservasi kain dan tekstil jelas berbeda dengan konservasi logam, batu, kayu, dan bangunan.
Begitu pula dengan langkah dan ramuan untuk mengobati serta merawat benda tersebut.
Secara garis besar, langkah awal adalah mengidentifikasi benda serta jenis logam atau tekstil yang akan dikonservasi. Kemudian memandingkan kondisi benda lewat foto, misalnya sebelum rusak dan setelah rusak terbakar.
Berikutnya adalah pembersihan kering, seperti dilap hati-hati, untuk membuang debu dan kotoran ringan.
Kemudian pembersihan kimiawi. Khusus logam perlu membuang polutan dan karat. Sementara untuk tekstil perlu dilihat apa saja noda dan penyakitnya. Untuk itu perlu pelarut organik.
Nah untuk pembersihan kimiawi, Andia rupanya hapal takaran dan unsur apa saja yang boleh dipakai dengan aman. Jadi memang tidak bisa beli sembarangan di toko kimia. Harus diracik sendiri.
Maka dari itu sesungguhnya orang-orang seperti Andia harus diapresiasi keberadaannya. Sebab, tak sembarang orang bisa melakukan pekerjaannya.
Sehari-hari, ia mengenakan jas lab, sarung tangan, serta menggunakan peralatan seperti gelar ukur dan timbangan digital untuk menakar bahan kimia.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: