Akhirnya Pelelang Perawan di Dunia Maya itu Ditangkap Polisi
Jakarta – Setelah menghebohkan dunia maya, pemilik situs nikahsirri.com Aris Wahyudi akhirnya ditangkap polisi, pada Minggu dini hari (24/9/2017). “Pada Minggu dinihari sekitar pukul 02.30 WIB Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menangkap tersangka dugaan tindak pidana ITE dan atau pornografi serta perlindungan anak,” kata Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Penangkapan tersangka Arism terjadi setelah Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menemukan situs www.nikahsirri.com pada 22 September 2017 lalu. Situs tersebut berisikan konten pornografi yang menawarkan fasilitas lelang perawan dan juga menyediakan jodoh serta wali.
“Pada saat ditangkap, yang bersangkutan mengakui perbuatannya dalam membuat dan memiliki website www.nikahsirri.com yang mengandung unsur pornografi dan eksloitasi anak serta wanita,” tutur Argo.
Selain menangkap Aris, Polisi juga menyita barang bukti berupa laptop, empat buah topi berwarna hitam bertuliskan “Partai Ponsel,” dua buah kaos berwarna putih bertuliskan “Virgins Wanted,” dan satu spanduk hitam bertuliskan “Deklarasi Partai Ponsel Brutally Honest Political.”
Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 4, Pasal 29 dan Pasal 30 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi serta Pasal 27, Pasal 45, Pasal 52 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Ekonomi (ITE).
Melelang Perawan
Sebelumnya, setelah diketahui polisi, kabarnya situs ini sudah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, rupanya sampai Sabtu kemarin, situs yang salah satu ‘menu’ andalannya yakni lelang perawan ini masih bisa diakses.
Ketika situs ini masih aktif, dari penelusuran, lelang perawan rupanya hanya salah satu ‘menu’ yang disediakan situs ini. Selain lelang perawan, situs ini juga menyediakan ‘menu’ lain seperti mencari istri, mencari suami, mencari penghulu hingga mencari saksi. Dari situs ini juga diketahui, jika calon klien dapat mengunduh aplikasi lewat Google Playstore terhitung mulai 19 Oktober 2017.
Selain itu, bagi yang berminat juga dapat mengirimkan dokumen pendaftaran ke email [email protected]. Diketahui, situs ini memang milik Aris Wahyudi yang beralamat di Perumahan Angkatan TNI AU, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.
Sebelum ditangkap, Aris pria berusia 49 tahun yang juga diketahui sebagai CEO PT Uberjek Trans Indonesia ini mengatakan, situs ini dibuatnya justru untuk membantu. “Situs ini untuk membantu perempuan yang ingin menikah tapi terkendala karena tak punya uang. Malah kalau menikah pun dilakukan secara agama,” kata Aris Wahyudi, Sabtu (23/9/2017).
Situs buatannya ini, saat itu Aris menambahkan, dapat menjadi solusi bagi banyak mahasiswi yang kesulitan mencari biaya kuliah. “Banyak mahasiswi yang di drop out karena ketiadaan biaya. Kalau mereka punya suami karena nikah siri pastinya terbantu biaya pendidikannya,” katanya.
Dalam situs tersebut, juga dibeberkan secara gamblang mengenai persyaratan menjadi mitranya termasuk bagi yang ingin melelang keperawanan dan keperjakaan. Salah satu syarat yang terbilang unik yakni mitra harus memakai smartphone dan bersedia di tes keperawanan dan keperjakaannya.
Rupanya, semakin pesatnya kemajuan dunia digital, lembaga perkawinan yang sakral pun dikemasnya seolah menjadi mudah, terkesan main-main.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: