Analis: Prospek e-Commerce di Bursa Masih Abu-abu
Jakarta – Perusahaan e-commerce mulai menunjukkan keberaniannya. Di tengah hantaman badai ekonomi yang melanda sektor retail konvensional, dua perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi, PT Kioson Komersial Indonesia dan PT M Cash Integrasi (M Cash), mulai merambah pasar modal untuk mencari tambahan investasi.
Kioson bahkan sudah melakukan due dilligence dan akan segera disusul M Cash NOvember mendatang. Pertanyaannya, seberapa besarkah potensi e-commerce di lantai bursa?
Jika patokannya di luar Indonesia, e-commerce punya cerita manis. Perkembangannya pun sudah pesat. Hanya saja di Indonesia, e-commerce masih terbilang balita lantaran infrastruktur internet juga masih belum menyeluruh.
Hal ini pun tak ditampik Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada. Menurutnya prospek bisnis perusahaan e-commerce itu masih abu-abu. Khusus di Indonesia, pertumbuhan e-commerce masih dalam tahap migrasi dari konvensional ke bisnis daring.
“Memang belum terlihat seberapa menariknya e-commerce ini. Kalau dari sisi peluang memang besar karena belum terlalu berkembang, tapi seberapa cepat menuju ke situ, itu balik lagi tergantung kondisi di lapangan,” ujarnya, Selasa (12/9).
Masih kata Reza, meski pengguna internet menunjukkan angka fantastis, namun masih ada masyarakat yang belum percaya untuk berbelanja daring. Walaupun memang perkembangan bisnis e-commerce ditunjang derasnya peningkatan masyarakat yang melek teknologi.
Meski demikian, Reza melihat saham e-commerce belum memiliki daya tarik bagi pelaku pasar dibanding perusahaan di luarnya. Setidaknya, masih ada pertanyaan besar seberapa besar dan lamanya e-commerce akan berkembang.
Reza kemudian mengintip saham Kioson sebagai startup pertama yang melantai di bursa. Menurutnya orang akan tertarik lebih karena harganya yang terbilang murah. Perusahaan e-commerce Online-to-Offline (O2O) itu menawarkan sahamnya di kisaran Rp280-300 per lembar. Namun pelaku pasar mungkin hanya akan memanfaatkan potensi kenaikan dalam jangka pendek.
“Kemungkinan hari pertama atau kedua pergerakan sahamnya mungkin positif. Pelaku pasar memanfaatkan murahnya harga itu untuk ambil gain. Tapi kalau ke depan sustain apa enggak balik lagi ke manajemen Kioson sendiri,” pungkasnya.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: