Anggota Asosiasi Para Gus Keberatan Jika Organisasinya Dipakai Mendukung Cagub
Jombang – Pada Selasa (31/10/2017) lalu, para anggota Asosiasi Para Gus (Asparagus) berkumpul dengan bakal calon Gubernur Jatim Gus Ipul di Ponpes Lirboyo, Kediri. Asparagus memberikan dukungan untuk Gus Ipul dan Azwar Anas sebagai cagub dan cawagub Jatim pada Pilgub Jatim 2018.
Namun dukungan tersebut mendapat kritikan dari salah seorang anggota Aspirasi Para Gus (Asparagus) Zahrul Azhar, ia menyatakan keberatan terkait pernyataan dukungan itu. Menurutnya hal itu bertentangan dengan kesepakatan bersama. “Kami ingin meluruskan bahwa Asparagus tidak memihak kepada calon mana pun, tapi menyerahkan kepada warga nahdliyin untuk memilih,” kata pria yang akrab disapa Gus Hans di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang, Rabu (1/11/2017).
Gus Hans yang merupakan putra Ketua Umum Ponpes Darul Ulum KH As’ad Umar ini menyatakan meski yang hadir di Ponpes Lirboyo kemarin adalah 70% dari 350-400 anggota Aspirasi Para Gus se-Jawa. Namun pernyataan dukungan yang dilontarkan belum tentu mewakili Asparagus. Menurutnya Asparagus bukanlah wadah politik. “Karena komitmen di dalam kami, Asparagus harus mengayomi semuanya. Asparagus itu bukan wadah politik, tapi wadah aspirasi yang mengakrabkan semua keluarga duriyah pesantren. Kami sepakat di dalamnya tidak boleh membawa nama Asparagus dalam membuat pernyataan resmi dukung mendukung,” terangnya.
Kendati begitu, pria yang saat ini menjabat Sekretaris Umum Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum ini menambahkan para putra pengasuh pesantren yang biasa dipanggil ‘Gus’ mempunyai hak secara personal untuk mendukung pasangan calon di Pilgub Jatim tanpa membawa nama Asparagus. “Asparagus bukan lembaga formal yang bisa dibawa untuk mendukung sana dan mendukung sini. Kalau personal silakan memilih (calon) manapun. Karena calonnya ada dua dari NU, maka kami mengarahkan kepada warga nahdliyin agar bagaimana caranya calonnya dari nahdliyin,” tandasnya.
Gus Ipul, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim, akan bersaing dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018. Kedua bakal calon gubernur ini merupakan kader NU. Gus Ipul, yang berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, diusung PDIP dan PKB. Sedangkan Khofifah, yang mendapat dukungan dari NasDem, Golkar, PPP, dan Demokrat, sampai saat ini belum menentukan pasangan.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: