Connect with us

Anugerah dan Penghargaan Jadi Kado Manis Bagi Kota Semarang di Akhir Tahun 2017

Walikota Semarang Hendrar Pribadi ketika menerima penghargaan Kota Cerdas dari Wapres Jusuf Kalla(foto : Humas Kota Semarang)

Semarang – Lengkap sudah kado prestasi akhir tahun 2017 yang diterima Walikota Semarang, Hendrar Pribadi. Sebelumnya, pada 6 Desember lalu, Kota Semarang meraih anugerah Dana Racka dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini, pada Senin (11/12/2017), Kota Semarang menyabet penghargaan karena dinobatkan sebagai salah satu Kota Cerdas di Indonesia.

Penghargaan diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi. Penghargaan tersebut bernama ‘Rating Kota Cerdas Indonesia 2017’.

Survei rating Kota Cerdas dilakukan di 93 daerah di Indonesia dan Kota Semarang dinobatkan sebagai salah satunya. Hendi mengatakan Kota Semarang sudah menjalankan program Kota Cerdas atau Smart City sejak 2013.

“Tahun 2013 kami sudah launching Kota Cerdas atau Smart City. Dalam empat tahun sudah diapresiasi pemerintah pusat,” kata Hendi di Balai Kota Semarang setelah kembali dari Jakarta, Senin (11/12/2017).

Program Smart City di Semarang ditujukan untuk memperbaiki birokrasi agar lebih meningkatkan dan mempermudah pelayanan dengan memanfaatkan teknologi. Selain itu, memberikan kemudahan kepada warga Kota Semarang untuk mengakses beberapa hal.

Salah satu teknologi yang banyak digunakan di Kota Semarang adalah Air Traffic Control System (ATCS), yaitu aplikasi Android yang memungkinkan warga melihat tampilan CCTV di berbagai titik di Kota semarang secara live.

“Animo masyarakat cukup besar terhadap aplikasi tersebut. Karena masyarakat memang butuh itu untuk memantau lalu lintas yang akan dilewati,” terang Hendi.

Tercatat ATCS Kota Semarang sudah dimanfaatkan oleh 50 ribu pengguna aktif. Penggunanya jauh lebih banyak dibanding ATCS daerah lain dan menjadi urutan ketiga terbanyak digunakan setelah NTMC Polri dan Jasa Marga Live.

APBD yang Pro Poor

Upaya Hendi dalam memaksimalkan pembangunan Kota Semarang beberapa tahun terakhir, rupanya diamati dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat Republik Indonesia. Mengedepankan kebijakan penggunaan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) yang pro poor, Hendi berhasil mengubah wajah kota dengan sangat cepat.

Tak hanya itu, dirinya juga sukses menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan hidup serba gratis, seperti kesehatan gratis, pendidikan gratis, internet gratis, transportasi gratis, atau rekreasi gratis yang belum diinisiasi sebelumnya.

hendi-menerima-penghargaan-anugerah-dana-racka

Walikota Semarang Hendrar Pribadi ketika menerima Anugerah Dana Racka dari Presiden Jokowi (foto : Humas Kota Semarang)

Kesuksesan pengembangan Kota Semarang ini menjadi menarik, karena sebenaranya meskipun merupakan kota metropolitan terbesar ke-5 di Indonesia, tapi anggaran pembangunan yang dimiliki Kota Semarang tak sebanding dengan kota-kota lainnya.

Tercatat pada tahun 2017, besaran APBD yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang hanyalah sekitar Rp4,5 Triliun, jauh dibanding kota-kota lain yang telah mencapai Rp6 Triliun sampai Rp8 Triliun.

Maka atas kesuksesannya dalam melakukan efisiensi anggaran pembangunan tersebut, Hendi menerima penghargaan ‘Anugerah Dana Rakca’ yang diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Usai menerima penghargaan tersebut, Hendi mengatakan, kunci terpenting pembangunan Kota Semarang saat ini adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Anggaran kami tidak banyak, kalau pola pembangunannya instruktif yang terjadi seperti di waktu-waktu lalu. Hari ini pola pembangunan di Kota Semarang adalah partisipatif, masyarakat yang menginisiasi, kita yang memfasilitasi,” kata Hendi.

Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, kemajuan perkembangan Kota Semarang hingga meraih penghargaan tidak lepas dari dukungan Presiden Joko Widodo. “Apalagi dengan luar biasanya dukungan pembangunan yang diberikan pak Jokowi kepada Kota Semarang, masyarakat semakin termotivasi untuk mau berpartisipasi dalam pembangunan,” tambahnya.

Anugerah Dana Rakca merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia kepada pemerintah daerah yang berkinerja baik dalam aspek pengelolaan keuangan daerah, penyelenggaraan layanan dasar publik, perekonomian daerah, dan kesejahteraan masyarakat.

Dan pada tahun 2017 ini hanya ada tiga Kota se-Indonesia yang menerima penghargaan tersebut, yaitu Kota Semarang, Kota Depok, dan Kota Surabaya.

Sedangkan untuk Kabupaten yang mendapatkan penghargaan tersebut hanya Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Badung.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya