Connect with us

Fergie: Arsene Wenger Salah Satu Pelatih Terbaik Liga Inggris

Arsene Wenger

KEPUTUSAN Arsene Wenger meninggalkan Arsenal akhir musim ini membuat kaget beberapa kolega pelatih maupun eks anak buahnya di Arsenal. Legenda Manchester United sekaligus rival Wenger di Liga Inggris, Sir Alex Ferguson, menyampaikan rasa hormatnya kepada Sang Profesor.

Fergie mengungkapkan bahwa dirinya menaruh hormat kepada pelatih asal Prancis itu. Tanpa profesionalisme, determinasi, dan talenta, ia tak mungkin mendedikasikan waktunya selama 22 tahun untuk melatih klub.

“Dia adalah salah satu pelatih terbaik Liga Inggris. Saya bangga telah menjadi rival, kolega, sekaligus teman bagi salah satu pelatih terbaik,” ungkap Fergie, seperti dikutip dari situs resmi Manchester United.

Baca Juga: Hasil Undian Semifinal Liga Europa: Final Kepagian dan Laga Para Kuda Hitam

Wenger dan Fergie telah 17 tahun bersaing di tanah Britannia. Keduanya merupakan dua pelatih legendaris Liga Inggris yang mendedikasikan dua dekade lebih usia mereka untuk satu klub.

Untuk kultur sepak bola “pascamodern” seperti sekarang ini, loyalitas pelatih ataupun kepercayaan pemilik terhadap pelatih sudah susah sekali ditemukan. Sekarang sepak bola adalah murni semata bisnis. Bila sang pelatih tak bisa menghasilkan prestasi memuaskan, siap-siap mereka terdepak.

Testimoni Mantan Anak Didik Arsene Wenger

Bukan hanya Fergie, beragam testimoni juga disampaikan dari mantan penggawanya dan pemain Arsenal saat ini. Thiery Henry, rekrutan terbaik Arsene Wenger, menyebut bahwa warisan Sang Profesor takkan tersentuh. “Pelatih dan pendukung dari klub lain sering membicarakan bagaimana Arsene mengubah Arsenal,” ujar Henry.

Henry menambahkan, akan menjadi kado istimewa bila Wenger bisa memberikan trofi terakhir untuk Arsenal, yakni Liga Europa.

David Seaman, eks kiper Arsenal, dalam wawancara bersama BBC Radio 5, menceritakan efek kehadiran Wenger di Arsenal.

“Ia mengubah cara kami bermain, cara kami makan, pemanasan, dan fisioterapi. Ia selalu ingin sukses dan lebih sukses,” ujar Seaman.

Sementara itu, Robin van Persie yang pernah meninggalkan Arsenal demi gelar juara Liga Inggris mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Terima kasih Arsene untuk semua kepercayaan yang telah diberikannya kepadaku selama bertahun-tahun. Anda adalah pelatih yang spesial dan terbaik. Salah satu yang sangat terbaik sepanjang masa,” kata Persie.

John Hartson, striker Arsenal kala Wenger pertama kali melatih, mengungkapkan bahwa sepak bola Inggris dan Liga Inggris berutang banyak pada pelatih Prancis ini.

“Pemanasan sebelum pertandingan dan latihan serta joging 20 menit sebelum pemain bertanding. Semua itu belum pernah dilakukan. Arsene membawa semua ide baru dan juga memengaruhi pelatih asing lain untuk bekerja di Liga Inggris,” ujarnya pada BBC Wales Sport.

Dwi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya