Aspal Limbah Plastik Inovasi Kementerian PUPR akan Digunakan untuk Pemeliharaan Jalan
Bekasi – Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI berhasil menghasilkan inovasi teknologi aspal plastik. Aspal ini berasal dari limbah plastik yang diolah menjadi aspal yang dipakai untuk pembangunan jalan raya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, latar belakang dari pengolahan sampah plastik ini adalah masalah sampah di Indonesia yang sudah menjadi isu global, dimana sampah kantong plastik menjadi suatu hal yang tidak bisa diproses, padahal jumlahnya hampir 50 juta ton per tahun.
“Saya bicara dengan Pak Basuki (Menteri PUPR, rupanya di PU Pera (PUPR) sudah melakukan penelitian jadi kita langsung action. Kita coba (Aspal plastik) di Universitas Udayana bulan Juli lalu, sekarang dibikin lagi untuk kedua kali oleh Pak Menteri PU Pera di jalan Sultan Agung Bekasi. Ini 3 km panjangnya, yang di sana (Udayana) kemarin 600 meter,” ujar Luhut di Bekasi, Sabtu (16/9).
Sementara itu, Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan teknologi yang diciptakan Balitbang, sampah kantong plastik yang semula tidak bernilai, kemudian menjadi ada harganya. Dia pun berharap, setelah uji coba yang dilakukan hari ini, teknologi aspal plastik bisa terus dikembangkan dan diproduksi massal.
Menurut Basuki, pihaknya sudah melakukan penelitian pemanfaatan limbah plastik sejak 2008. Kemudian atas inisiasi dari Kementerian Koordinastor Bidang Kemaritiman, penelitian ini dilanjutkan kembali pada awal tahun 2017. Dia juga menyebut setelah dari Bekasi, teknologi aspal plastik akan diterapkan di Cilincing, Surabaya, Medan dan tol Tangerang-Merak.
Ia pun meminta dukungan dari kementerian atau lembaga untuk menyediakan suplai sampah plastik agar bisa diolah. “Saat ini kami juga sedang membahas model bisnis untuk mengolah sampah plastik tersebut. Apakah dari pengepul atau pemulung, ” katanya
Dalam kunjungan tersebut, Basuki langsung mengecek hasil kualitas aspal berbahan plastik. “Hasilnya sangat baik dan sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan. Bahkan justru bisa menambah perekat jalan. Ketika diukur suhunya masih aman yaitu 150 derajat celcius, plastik tidak terdegradasi. Masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 280 derajat sehingga tidak akan mengeluarkan racun,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil kajian di laboratorium tahun 2017, campuran beraspal panas dengan bahan tambah limbah plastik menunjukan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah pada kadar limbah plastik tertentu dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.
Rencannya, limbah plastik ini akan dijadikan sebagai bahan campuran aspal dengan komposisi 10 persen yang akan digunakan untuk pemeliharaan jalan. Adapun kebutuhan perawatan jalan mencapai 46 ribu km. Jika satu km butuh 3 ton plastik maka perlu limbah plastik sebanyak 100 ribu ton yang kemudian dicacah menjadi berukuran 5 milimeter sebanyak 5 ribu ton plastik.
KR
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: