Awas ! Air Minum Kemasan Tak Sehat Beredar
Jakarta – Sebagian masyarakat, saat ini meragukan kualitas air minum kemasan produk merek terkenal. Hal itu terjadi sejak beredarnya video tentang bisa dibukanya tutup botol bagian atas minuman kemasan tersebut.
Anggapan masyarakat selama ini, merasa kalau aiAwas!r minum kemasan itu cukup berkualitas dan menjadi jaminan kualitas kesehatan. Apalagi di kemasan air minum itu dibubuhi tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) dan BPOM.
Rupanya, sejak maraknya video yang beredar tentang tutup botol salah satu merek air minum dalam kemasan yang bisa dibuka di bagian atasnya, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kualitas air minum kemasan.
Tampaknya memang, tidak semua air minum kemasan itu berkualitas dan dijamin sisi kesehatannya. Pasalnya, banyaknya air minum kemasan yang beredar yang tidak memenuhi SNI dan dijual dengan harga murah, serta memakai nama atau merk yang asal-asalan.
Air minum kemasan yang memenuhi SNI, harus sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) no 97/Menkes/SK/VII/2002. Menurut Kepmenkes tersebut, bahwa yang dimaksud dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat dan langsung diminum.
“Kualitas air minum dalam kemasan itu harus memenuhi syarat mikrobiologi, klinis, dan syarat fisik,” kata Ika Setyani, ahli gizi dari MRCCC Siloam Semanggi pada Kamis (27/7).
Syarat fisik , menurut Ika, bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan syarat mikrobiologi terkait adanya bakteri merugikan seperti E.coli. “Kalau syarat kimia terkait zat yang ada dalam air,” ujarnya.
Jika ketiga syarat tersebut tak dipenuhi, lanjut Ika, maka air minum dalam kemasan tak bisa dikatakan memenuhi kualitas. Bahayanya, konsumsi air minum kemasan yang tak sehat ini, mengandung berbagai bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan sakit perut sampai diare.
Berikut ini cara untuk mengenali ciri-ciri air minum berkualitas?
1. Syarat fisik
Secara fisik air minum yang sehat haruslah bening (tidak berwarna) dan tidak berbau.
Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang bisa diminum haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi atau keruh.
Selain itu, air minum kemasan yang berkualitas juga harus memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).
2. Syarat mikrobiologi
Syarat mikrobiologi ini disebut juga sebagai syarat bakteriologis. Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam kemasan harus bebas dari segala macam bakteri yang mencemarinya.
“Terutama, harus bebas dari bakteri patogen (penyebab penyakit),” kata Ika.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium.
3. Syarat kimia
Air minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang dibutuhkan.
Artinya, air harus mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan, misalnya zat besi, mangan, dan klorida.
Zat tersebut juga harus ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan menyebabkan ketidakseimbangan.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: